Yogyakarta Mulai Persiapkan Pasar Gunakan PeduliLindungi
Red: Yusuf Assidiq
Warga berbelanja di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (24/9). Pemkot Yogyakarta kembali memberikan relaksasi retribusi pedagang pasar tradisional. Ini merupakan upaya pemerintah untuk meringankan beban pedagang pasar tradisional dengan kondisi ekonomi yang belum pulih. relaksasi yang diberikan bagi para pedagang pasar tradisional kali ini antar 10, 25, hingga 50 persen. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta mulai melakukan sejumlah persiapan teknis terkait rencana penggunaan QR code dari aplikasi PeduliLindungi di pasar-pasar tradisional di kota tersebut.
"Penerapan QR code tersebut dimungkinkan dilakukan secara bertahap. Kami akan lihat pasar mana yang dinilai sudah siap," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta.
Menurut dia, salah satu dari 30 pasar tradisional di Kota Yogyakarta yang saat ini dinilai cukup siap menerapkan QR code adalah Pasar Prawirotaman.
Pasar di Jalan Parangtritis yang baru saja selesai direvitalisasi merupakan pasar sehat di Kota Yogyakarta dan cukup baik dalam menerapkan protokol kesehatan serta dilengkapi fasilitas pendukung lainnya.
Sejumlah persiapan yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan sebelum menerapkan QR code dari aplikasi PeduliLindungi adalah memastikan seluruh pedagang di pasar tradisional sudah menjalani vaksinasi.
"Tentunya, perlu dilakukan saat ini memastikan seluruh pedagang sudah divaksin karena aplikasi tersebut akan mendata apakah orang yang masuk ke pasar sudah divaksin atau belum,” katanya.
Yunianto menyebut capaian vaksinasi untuk pedagang pasar sudah mencapai lebih dari 90 persen dan menyisakan sekitar 800 pedagang yang belum divaksin.
"Kami sudah bicara dengan Dinas Kesehatan untuk menyelesaikan vaksinasi bagi pedagang pasar. Harapannya, pada pertengahan Oktober sudah tuntas," ujar dia.
Pada awal pekan ini, terdapat sekitar 200 pedagang dan pelaku ekonomi kreatif di Pasar Prawirotaman yang menjalani vaksinasi dan akan disusul pedagang di pasar lain.
Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Rakyat Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Gunawan Nugroho Utomo mengatakan penerapan aplikasi PeduliLindungi juga perlu diawali dengan edukasi ke pedagang, pengunjung, serta stakeholder lain.
"Jadi, ketika program tersebut dijalankan tidak ada kesulitan atau kendala yang dihadapi. Semua bisa berjalan dengan baik," katanya yang menyebut seluruh pasar tradisional di Kota Yogyakarta akan menerapkan QR code yang terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi.