Senin 04 Oct 2021 22:55 WIB

Antisipasi Klaster PTM, Pemkot Depok akan Swab Test Acak

Wali Kota Depok menyebut per dua pekan akan lakukan swab test acak

Wali  Kota Depok Muhammad Idris. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Kota Depok sudah mulai di laksanakan pada Senin (4/10). PTM Terbatas dilaksanakan untuk semua jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP dan SMA.
Foto: Dinkominfo Depok
Wali Kota Depok Muhammad Idris. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Kota Depok sudah mulai di laksanakan pada Senin (4/10). PTM Terbatas dilaksanakan untuk semua jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP dan SMA.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Kota Depok sudah mulai dilaksanakan pada Senin (4/10). PTM Terbatas dilaksanakan untuk semua jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP dan SMA. 

Wali Kota Depok, Mohammad Idris didampingi Camat Tapos, Abdul Mutolib meninjau penerapan protokol kesehatan (prokes) ke sejumlah sekolah yang berada di Kecamatan Tapos yakni di SDIT Amal Mulia di Sukamaju Baru dan SDN Sukatani 7. 

"Dari hasil peninjauan tersebut saya menilai penerapan prokes sudah cukup baik, namun ada beberapa fasilitas yang perlu dilengkapi. Nantinya selama dua minggu, dua pekan akan datang, kami akan keliling lakukan swab test secara acak untuk memantau. Mudah-mudahan tidak ada apa-apa," ujar Idris usai meninjau beberapa sekolah di Kota Depok, Senin (4/10).

Ia menjelaskan, langkah ini merupakan upaya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam mencegah penyebaran Covid-19. "Jangan sampai kecolongan dan timbul klaster baru dari pelaksanaan PTM Terbatas. Mereka rata-rata sudah divaksin, sehingga siap untuk PTMT. Terima kasih kepada para guru dan perangkat sekolah yang telah menyiapkan ini," jelas Idris.

Camat Tapos, Abdul Mutolib menambahkan, pada PTM Terbatas ini para siswa diminta tetap menerapkan prokes, baik di dalam ataupun luar sekolah. Selain itu, fasilitas pendukung prokes seperti tempat cuci tangan dan hand sanitizer yang sudah disediakan sekolah harus digunakan atau dimanfaatkan oleh para siswa.

"Semoga tidak muncul klaster baru dan proses pembelajaran tatap muka bisa berlangsung dengan baik serta normal kembali," harapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement