Rabu 06 Oct 2021 17:24 WIB

In Picture: DD Hadirkan Program Air dan Sanitasi untuk Warga Adonara

Ikatan Istri Dokter Indonesia gandeng DMC DD untuk program air dan sanitasi di NTT..

Red: Mohamad Amin Madani

Ikatan Istri Dokter Indonesia menggandeng Disaster Management Center ( DMC ) Dompet Dhuafa dalam program Air dan Sanitasi untuk wilayah kekeringan di Nusa Tenggara Timur (NTT). (FOTO : dok. Dompet Dhuafa)

Ikatan Istri Dokter Indonesia menggandeng Disaster Management Center ( DMC ) Dompet Dhuafa dalam program Air dan Sanitasi untuk wilayah kekeringan di Nusa Tenggara Timur (NTT). (FOTO : dok. Dompet Dhuafa)

Ikatan Istri Dokter Indonesia menggandeng Disaster Management Center ( DMC ) Dompet Dhuafa dalam program Air dan Sanitasi untuk wilayah kekeringan di Nusa Tenggara Timur (NTT). (FOTO : dok. Dompet Dhuafa)

Ikatan Istri Dokter Indonesia menggandeng Disaster Management Center ( DMC ) Dompet Dhuafa dalam program Air dan Sanitasi untuk wilayah kekeringan di Nusa Tenggara Timur (NTT). (FOTO : dok. Dompet Dhuafa)

Ikatan Istri Dokter Indonesia menggandeng Disaster Management Center ( DMC ) Dompet Dhuafa dalam program Air dan Sanitasi untuk wilayah kekeringan di Nusa Tenggara Timur (NTT). (FOTO : dok. Dompet Dhuafa)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,FLORES -- Ikatan Istri Dokter Indonesia gandeng Disaster Management Center ( DMC ) Dompet Dhuafa dalam program Air dan Sanitasi untuk wilayah kekeringan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ada dua program yang dilakukan yakni pembuatan sumur bor dan sarana mandi cuci kaki (MCK) sebagai bentuk program pasca-bencana banjir bandang yang menerjang Pulau Adonara pada April lalu (3/4/2021).

Lokasi pembuatan sumur bor berada di Dusun 1, Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur. Sedangkan sarana MCK berada di Dusun 3, Desa Watohari, Kecamatan Solor Timur, Kabupaten Flores Timur. Dengan menyasar penerima manfaat sebanyak 120 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 600 jiwa.

Laporan terbaru pada Senin (4/10/2021) yang diterima oleh tim DMC Dompet Dhuafa, pengeboran sumur bor sudah sampai di titik air dengan kedalaman akhir 30 meter. “Sudah dilakukan pengetesan debit air dengan dipompa selama beberapa jam,”jelas Eka Suwandi selaku tim Pengurangan Risiko Bencana ( PRB ) DMC Dompet Dhuafa saat melakukan pemantauan.

Adapun alasan pemilihan lokasi di Desa Lamahala dan Desa Watohari berdasarkan hasil pantauan tim DMC Dompet Dhuafa yang melihat wilayah Solor Timur belum memiliki fasilitas sanitasi yang memadai.

“Warga memanfaatkan air sumur yang rasanya agak asin untuk mandi dan cuci,”terang Ahmad Lukman selaku Manager PRB DMC Dompet Dhuafa.

Sedangkan untuk konsumsi, warga menggunakan air pipanisasi dari sumur bor yang pernah dibuat oleh pemerintah. Namun saat ini kualitas airnya sudah menurun dari dahulu-dahulu. Sehingga orang asing yang datang ke sana pasti akan lebih memilih minum air dalam kemasan.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement