Selasa 12 Oct 2021 16:12 WIB

Pusat Diminta Lakukan Testing Covid-19 di Setiap Sekolah

Kemenkes bisa mengalokasikan anggaran swab antigen agar daerah tidak khawatir.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ilham Tirta
Petugas kesehatan melakukan swab test antigen kepada guru dan siswa (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho/hp.
Petugas kesehatan melakukan swab test antigen kepada guru dan siswa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, pemerintah harus memberikan kejaminan serta keamanan terkait pelaksaanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Salah satu hal yang harus dilakukan adalah mengadakan testing dan vaksinasi di setiap sekolah di seluruh daerah Indonesia.

"Dengan adanya PTM pemerintah harus menjamin keamanan dan kenyamanan para guru, orang tua, dan siswa. Diadakan testing dengan swab antigen selama satu kali dalam sepekan. Sehingga mereka tenang dalam menjalani PTM," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (12/10).

Ia melanjutkan, testing dan swab antigen bisa didapati dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pangalokasian anggaran membuat seluruh sekolah tidak khawatir dan dapat menjalani PTM dengan lancar.

Saleh menambahkan, vaksinasi juga harus digencarkan di kalangan siswa, guru, dan mahasiswa sehingga tidak ada yang belum divaksinasi. Hal ini harus dilakukan Kemenkes secara cepat agar PTM juga semakin berjalan dan siswa pun merasakan lagi pembelajaran secara langsung.

"Target akhir tahun semua harus sudah divaksinasi, apalagi dalam sarana pendidikan. Pemerintah dan Kemenkes harus bergerak mengecek seluruh sekolah di Indonesia. Pastikan semua sudah divaksin," kata dia.

Pada Ahad (3/10), Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Jumeri mengungkapkan, evaluasi terhadap pelaksanaan PTM terbatas di sekolah-sekolah terus berjalan. Evaluasi agar tidak ada klaster penularan Covid-19 di sekolah.

"Evaluasi terus berjalan. Ada beberapa sekolah yang siswanya positif, dan daerah sudah bisa mengambil langkah tepat, yaitu testing, tracing, dan treatment serta menutup sekolah hanya yang ada warga terpapar," ujar Jumeri.

Jumeri mengatakan, saat ini juga semakin banyak sekolah yang menggelar PTM terbatas. Karena itu, ia mengimbau sekolah yang sudah menggelar PTM terbatas benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Ini untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di kalangan warga sekolah, seperti kasus di beberapa sekolah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement