Kamis 14 Oct 2021 15:52 WIB

Perbasi akan Gelar Liga Bola Basket 3x3 Profesional

Liga bola basket 3x3 profesional paling cepat tahun depan.

Red: Israr Itah
Pebasket Bali Michelle Kurniawan (putih) berusaha meraih bola dengan dibayangi pebasket Jawa Tengah Benita Cindy Merilla saat pertandingan babak penyisihan grup basket 3x3 PON XX Papua di Stadion Basket, Mimika Sport Complex, Rabu (13/10)
Foto: PB PON XX Papua/Rommy Pujianto
Pebasket Bali Michelle Kurniawan (putih) berusaha meraih bola dengan dibayangi pebasket Jawa Tengah Benita Cindy Merilla saat pertandingan babak penyisihan grup basket 3x3 PON XX Papua di Stadion Basket, Mimika Sport Complex, Rabu (13/10)

REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih mengatakan pihaknya akan menggelar liga bola basket 3x3 profesional paling cepat pada tahun 2022. "Bola basket 3x3 ini tidak akan berkembang tanpa liga. Jadi kami akan segera membuat liga paling cepat tahun depan karena saat ini masih dalam kondisi Covid-19," ujar Danny di Mimika Sport Complex, Mimika, Rabu (13/10).

Pria berusia 66 tahun itu mengatakan, liga 3x3 profesional itu akan terpisah dari Liga Bola Basket Indonesia (IBL). Klub-klub yang bertanding nantinya tidak berada di bawah naungan tim IBL yang ada saat ini.

Baca Juga

"Tidak sama, baru. Jadi saya merasa itu akan menjadi daya tarik luar biasa," tutur Danny.

Sebagai langkah awal, laki-laki kelahiran Semarang itu mengabarkan bahwa IBL sudah menjajaki tempat pelaksanaan pertandingan bola basket 3x3. Mereka pun bekerja sama dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno agar laga-laga dapat berlangsung di titik-titik lokasi pariwisata.

Ada beberapa objek wisata yang diwacanakan menjadi lokasi kompetisi seperti Danau Toba, Candi Prambanan dan Candi Borobudur. "Kalau 3x3, kan memasang lapangannya di mana saja gampang. Jadi nantinya sekalian olahraga juga bisa mendatangkan wisatawan ke daerah itu," kata Danny.

Perbasi menegaskan bahwa mereka akan berupaya sedemikian rupa demi menggalakkan bola basket 3x3 yang untuk pertama kalinya dipertandingkan di PON, tepatnya di PON Papua tahun 2021. Cabang olahraga itu juga sudah mencatatkan debut di Olimpiade yakni saat Olimpiade Tokyo tahun 2020.

Danny Kosasih sendiri berharap, nantinya fokus pengembangan bola basket 3x3 akan terpisah dari bola basket konvensional 5x5. "Bola basket 3x3 ini bisa dilakukan banyak orang. Misalnya, kalau pada bola basket 5x5 satu sekolah biasanya cuma diwakili satu tim, 3x3 bisa lima atau enam tim. Jadi memang fokus ke 3x3. Untuk PON ke depan juga daerah harus menyiapkan atlet-atlet 3x3 yang terpisah dari 5x5," ujar Danny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement