Jumat 15 Oct 2021 00:42 WIB

Korban Tewas Diduga Usai Pesta Miras di Bogor Bertambah

DD merupakan pasien kedua yang meninggal diduga akibat miras oplosan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
 Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro
Foto: Istimewa
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Korban meninggal dunia yang diduga usai menggelar pesta minuman keras (miras) di wilayah Bogor bertambah satu orang. Korban berinisial DD meninggal dunia di Rumah Sakit PMI Kota Bogor. 

Humas RS PMI Kota Bogor, Ayunda Dwi Rahmawati mengatakan, DD merupakan pasien kedua yang meninggal diduga akibat miras oplosan. Sebelum dinyatakan meninggal dunia, DD tiba ke rumah sakit dua jam sebelumnya.

“Pada Rabu (13/10), pasien kedua usia 39 tahun, laki-laki, datang dengan penurunan kesadaran dengan diagnosa intoksikasi alkohol dan syok kardiogenik datang pukul 11.05 WIB dan meninggal 13.29 WIB,” ucap Ayunda kepada wartawan, Rabu (13/10).

Ayunda menyebutkan, dari seluruh pasien yang diduga turut menggelar pesta miras, ada dua orang yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS PMI Kota Bogor.

Sementara itu, istri DD, Ira Rahmawati mengatakan, kejadian yang dialami suaminya bermula ketika pulang ke rumah pada Senin (11/10). Korban mengaku, usai berkumpul bersama teman-temannya di sebuah basecamp sopir angkutan kota (angkot).

“Dari sama teman-temannya. Kan memang lagi narik angkot karena memang ada apalah gak tau ada acara apa di situ, lagi ngumpul sama teman-temanya di situ, ya belilah kayak gitu (minuman),” kata Ira.

Setibanya di rumah, Ira mengatakan, kondisi suaminya sudah dalam keadaan lemas dan muntah terus menerus. Ira pun memberikan air kelapa dan susu kepada suaminya.

“Sudah dikasih air kelapa sama susu habis enam botol, tapi terus muntah. (Sempat) sudah biasa, kemarin juga nggak mau dirawat tapi badan masih berat mungkin masih ada alkoholnya ya,” tuturnya.

Kondisi korban yang terus melemah, membuat Ira akhirnya membawa suaminya ke RS PMI Kota Bogor. Namun nahas, korban akhirnya meninggal dunia sekitar dua jam setelah tiba di rumah sakit.

“Temannya juga banyak yang tumbang, ada 10 orang jadi 11 sama suami saya,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, tiga orang meninggal dunia diduga akibat minuman keras (miras) oplosan pada Selasa (12/10) malam. Saat ini, Polresta Bogor Kota masih menyelidiki kejadian tersebut.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, korban yang meninggal merupakan sopir angkotan kota (angkot).

“Dugaan ya meninggalnya sopir angkot yang diduga karena miras, saat ini Polresta Bogor masih melaksanakan penyelidikan,” pungkasnya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement