Sabtu 16 Oct 2021 18:33 WIB

Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang-Merak, Satu Tewas

Tabrakan melibatkan empat kendaraan bus berisi rombongan peziarah.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Insiden tabrakan beruntun terjadi di Km 69 Tol Tangerang-Merak, Serang, Banten pada Sabtu (16/10) pagi.
Foto: EPA
Insiden tabrakan beruntun terjadi di Km 69 Tol Tangerang-Merak, Serang, Banten pada Sabtu (16/10) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Insiden tabrakan beruntun terjadi di Km 69 Tol Tangerang-Merak, Serang, Banten pada Sabtu (16/10) pagi. Dalam insiden tersebut, satu orang dikabarkan meninggal dunia dan belasan orang lainnya mengalami luka-luka. 

Kepala Induk PJR Serang Korlantas Polri Tol Tangerang-Merak AKP Wiratno mengatakan, kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (16/10) pukul 08.30 WIB. Tabrakan melibatkan empat kendaraan bus berisi rombongan peziarah yang bergerak dari arah Tangerang ke Merak. 

"Telah terjadi kecelakaan beruntun, ketika empat kendaraan bus Pariwisata Po Komara berjalan dari arah Tangerang menuju Merak di lajur kanan," kata Wiratno dalam keterangan yang diterima, Sabtu (16/10). 

Dia menjelaskan, saat di tempat kejadiab perkara (TKP) yakni Km 69, bus pertama mengurangi kecepatan, sementara bus kedua kurang mengantisipasi adanya jaga jarak sehingga menabrak bus pertama. Begitu selanjutnya bus ketiga dan keempat dengan tabrakan serupa. 

"Setiba di TKP diduga bus 1 mengurangi kecepatan datang bus 2 menabrak bus 1 selanjutnya bus ketiga menabrak bus ke-2, kemudian bus ke-4 menabrak bus ke-3. Posisi akhir semua kendaraan normal menghadap ke arah barat (Merak)," jelasnya. 

Wiratno mengatakan, faktor yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi lantaran kurang antisipasi jaga jarak. Menurut data yang dihimpun, atas kecelakaan maut tersebut, satu orang tewas dan 18 orang lainnya mengalami luka-luka. 

"Jumlah korban 19 orang, satu meninggal dunia atas nama pengemudi Kr (Komara) ke-3, 18 luka ringan," terangnya.

Notabene dari para korban luka-luka berusia di atas 50 tahun. Mereka lantas langsung dilarikan ke rumah sakit (RS) untuk mendapatkan perawatan medis. 

"Korban dibawa ke RS Sari Asih Serang," lanjutnya. Menurut penuturan Wiratno, atas insiden itu, estima kerugian mencapai sekitar Rp 80 juta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement