Selasa 19 Oct 2021 00:07 WIB

Pertamina Minta Warga Beralih ke Solar Non-Subsidi

Stok solar subsidi di beberapa daerah dilaporkan menipis pada pekan lalu.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andri Saubani
Papan penanda Bahan Bakar Minyak (BBM) solar habis terpasang di SPBU yang tutup, kawasan Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/10/2021). Tutupnya SPBU tersebut diduga karena keterlambatan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) khususnya di wilayah Medan dan Deliserdang beberapa pekan terakhir.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Papan penanda Bahan Bakar Minyak (BBM) solar habis terpasang di SPBU yang tutup, kawasan Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/10/2021). Tutupnya SPBU tersebut diduga karena keterlambatan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) khususnya di wilayah Medan dan Deliserdang beberapa pekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan lalu masyarakat dilaporkan kesulitan dalam mencari pasokan BBM, terutama solar bersubsidi. Pertamina mengimbau masyarakat untuk beralih ke solar non-subsidi atau Dex Series.

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Jawa bagian Tengah Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho solar non-subsidi punya performa yang lebih tinggi daripada solar subsidi.

Baca Juga

“Dexlite memiliki CN 51 sementara Pertamina Dex CN 53. Semakin tinggi nilai CN maka semakin tinggi juga performa yang dihasilkan oleh mesin kendaraan,” ungkap Brasto, Senin (18/10).

Menurutnya, produk Dex Series juga menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna. Sehingga, mampu membersihkan ruang mesin dari karat dan kerusakan.