REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pelatih Al Sadd, Xavi Hernandez, mengungkap alasannya menolak tawaran Barcelona sebagai pelatih pada 2019 lalu. Saat itu, ia merasa belum siap menangani klub besar.
Setelah melepas masa baktinya di Barcelona sebagai pemain, Xavi merapat ke Liga Qatar dan bergabung dengan Al Sadd. Kemudian, pemain berpaspor itu langsung mendapat kepercayaan melatih tim tersebut pada Januari 2019.
Namun pertengahan 2019, ia mendapat tawaran melatih Barcelona. Meski demikian, ia menolak proposal itu dan memilih fokus menangani Al Sadd.
"Ketika (Barcelona) menawarkan pekerjaan itu, saya baru menjadi pelatih selama tiga bulan," kata Xavi seperti dilansir Tribalfootball, Ahad (24/10).
Meski demikian, saat ini Xavi sudah membuka pintu bagi Barcelona jika ingin meminangnya sebagai juru taktik. Ia ingin mengambil kesempatan saat Barcelona mendapat hujan kritik akibat penurunan performa musim ini.
"Saya siap melatih tim manapun di dunia. Sekarang saya lebih berpengalaman dan memiliki banyak ilmu. Tujuan saya adalah melatih Barcelona. Saya tidak pernah menyembunyikannya karena itu tujuan dan mimpi saya," jelasnya.
Akan tetapi, Xavi tak ingin memaksa manajemen Barcelona untuk kembali menghubunginya. Mantan kapten Barcelona itu berencana menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu di Al-Sadd. "Saya tak tahu apakah hal itu bisa terjadi, apakah mereka membutuhkan saya. Sejauh ini saya bahagia sebagai pelatih Al-Sadd," tegasnya.