REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Bek tengah sekaligus kapten Manchester United, Harry Maguire, jadi bulan-bulanan kritik oleh sejumlah fans United di platform media sosial, twitter.
Hujatan dan kritik terhadap Maguire ini berpangkal pada pernyataannya pasca United dipermalukan Liverpool, 0-5, Ahad (24/10) malam WIB.
Pada saat itu, bek tengah berusia 28 tahun itu ditunjuk untuk memberikan komentar pasca laga kepada Sky Sports.
Dalam kesempatan itu, bek termahal sejagat itu seolah menunjukan sinyal keengganan dan merasa terpaksa menghadiri sesi wawancara pasca laga tersebut.
''Saya berada di sini, karena memang harus berada di sini,'' ujar Maguire seperti dilansir Daily Star, Senin (25/10).
Pernyataan Maguire ini langsung menyulut hujatan dan kritik, terutama dari para fans United. Bahkan, hujatan itu datang salah satu presenter di salah satu stasiun radio olahraga terkemuka di Inggris, Talk Sports, Hugh Woozencroft.
Dalam cuitannya, Woozencroft menulis, sebagai kapten United memang sudah sepantasnya Maguire memberikan komentar pasca laga.
''Apakah Harry Maguire mengatakan, dia melakukan wawancara pasca laga karena terpaksa. Anda adalah kapten Manchester United dan tim Anda kalah 0-5 dari Liverpool di laga kandang. Memang jadi tugas Anda untuk maju (melakukan wawancara),'' tulis Woozencroft.
Komentar senada diungkapkan sejumlah suporter United via akun media sosialnya. Salah satu fans United menulis,''Mari berbicara kapten United yang berkata dia terpaksa melakukan wawancara pasca laga. Betapa memalukannya pernyataan itu,'' tulis unggahan tersebut seperti dikutip Daily Star.
Dalam wawancara pasca laga tersebut, eks bek tengah Leicester City itu sempat mengungkapkan permintaan maaf kepada supporter United.
''Saya mengungkapkan permohonan maaf kepada para fans. Penampilan kami tidak cukup bagus. Sebagai pemain bertahan, kebobolan empat gol pada babak pertama, terutama di Old Trafford, tentu tidak cukup bagus,'' kata Maguire kepada sky Sports.
Di laga itu, United menyerah lewat hattrick Mohamed Salah dan dua gol, yang masing-masing dicetak Naby Keita dan Diogo Jota.
Kemenangan, 5-0, di laga ini menjadi kemenangan terbesar Liverpool di kandang salah satu rival sengitnya di pentas sepak bola Inggris itu sejak 1925 silam.