Rabu 27 Oct 2021 14:27 WIB

Ajak Pertamina, Gojek Perluas Pemanfaatan Kendaraan Listrik

Kerja sama Gojek-Pertamina terkait skema battery swap pada motor listrik.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Gojek memastikan akan memperluas rencana pemanfaatan kendaraan listrik.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Gojek memastikan akan memperluas rencana pemanfaatan kendaraan listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gojek memastikan akan memperluas rencana pemanfaatan kendaraan listrik. Sebelumnya, Gojek melakukan pilot project pertama untuk kendaraan listrik motor dan mobil.

"Gojek akan melakukan uji coba kedua dengan skala lebih luas dan fokus kepada kendaraan listrik roda dua," kata Co-Founder dan CEO Gojek Kevin Aluwi dalam konferensi video, Rabu (27/10).

Kevin mengatakan dalam uji coba komersial tersebut akan bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero). Kevin menuturkan kerja sama dengan Pertamina dilakukan untuk penerapan skema battery swap pada motor listrik dari Gesit dan Gogoro.

"Pada tahap perluasan ini, Gojek akan menggunakan 500 unit motor listrik di Jakarta Selatan," tutur Kevin.

Lalu pada tahap selanjutnya, Kevin mengatakan, Gojek akan meningkatkan skala uji coba. Pada uji coba lanjutan tersebut, Gojek menargetkan awal pemanfaatan sampai dengan lima ribu unit motor listrik dan jarak tempuh penggunaannya sebanyak satu juta kilometer.

Dia menambahkan, dalam uji coba komersial tersebut, para pengguna Gojek akan dapat memilih layanan kendaraan listrik. Khususnya saat menggunakan layanan GoRide, GoFood, GoSend Instant, GoShop, dan GoMart dengan area penjemputan dan pengantaran di Jakarta Selatan.

Kevin memastikan, uji coba komersial kendaraan listrik merupakan perwujudan salah satu komitmen sustainability Gojek untuk meraih target karbon netral melalui transisi ke kendaraan listrik di ekosistem Gojek pada 2030. Kevin mengatakan, Gojek akan terus mencari solusi teknologi, infrastruktur pendukung, serta terus menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan transisi ke kendaraan listrik dapat berlangsung dengan cepat.

Dia menegaskan, Gojek akan membentuk unit usaha independen yang fokus pada kendaraan listrik. "Kita harap tahun ini dan tahun depan jadi langkah yang signifikan ke arah sana (zero emisi karbon)," ujar Kevin.

Saat ini, pemerintah juga memastikan akan memberikan berbagai kemudahan untuk mendukung investasi baterai dan kendaraan listrik. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kemudahan tersebut untuk mendukung  investasi lebih besar masuk dalam industri tersebut di antaranya penyusunan peta jalan pengembangan kendaraan listrik, penghitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang memberikan kesempatan bagi investor mengembangkan rantai suplai dalam negeri serta pemberian insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) nol persen untuk kendaraan listrik berbasis baterai.

"Indonesia sangat kooperatif dalam konteks ini. Mungkin tidak ada negara di dunia yang begitu agresif seperti Indonesia karena itu kami paham akan bisa menjadi pemain global," kata Luhut dalam Peluncuran Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Untuk Indonesia secara virtual, Senin (25/10).

Untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia, Luhut mengatakan, semua pihak perlu fokus pada pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang kuat. Ekosistem tersebut terdiri atas kendaraan listrik dan komponen pendukungnya, industri baterai listrik, industri recycling (daur ulang) baterai listrik, jaringan charging station (stasiun pengisian) dan swap battery (penukaran baterai).

Luhut menjelaskan, setelah mendorong investasi masuk, langkah berikutnya yang akan didorong oleh pemerintah adalah pembangunan jaringan charging station dan battery swap. "Tanpa jaringan charging station dan battery swap yang memadai akan sulit bagi kendaraan listrik berkembang di Indonesia. BUMN, seperti PLN dan Pertamina dan juga sektor swasta diharapkan juga dapat turut andil dalam pengembangan ini," jelas Luhut. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement