REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyebut aksi korporasi holding ultra mikro menekan penurunan biaya kredit atau beban bunga sebesar satu persen. Adapun penurunan ini terjadi PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan adanya sinergi tiga perusahaan melalui holding ini bertujuan untuk melakukan efisiensi operasional, sehingga bisa menekan beban bunga atau cost of fund dari pendanaan ketiganya.
"Kalau kita lihat cost of fund Pegadaian sampai Agustus 6,21 persen. Adanya holding diharap bisa turun jadi 5,24 persen dan harapannya akan turun terus," ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (27/10).
Catur membandingkan beban bunga PNM sebelum bergabung dalam holding masih sebesar 8,89 persen, kini sudah melandai. "Dari sisi lain, PNM sebelum holding 8,89 persen sekarang jadi 8,21 persen dan akan terus turun karena saat ini kita sedang rumuskan apa faktor yang akan turunkan cost," ucapnya.
Dia menyebut penurunan ini diharapkan terus bisa terjadi, sehingga targetnya adanya ekosistem ini akan terjadi penurunan beban bunga kisaran dua persen sampai lima persen.
“Penurunan beban bunga ini sebagai tahapan ke depan agar bunga kredit yang diberikan kepada konsumen bisa turun,” ucapnya.