REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan mendampingi Kota Pariaman, Sumatra Barat, untuk menerapkan konsep smart village. Menteri PDTT Yoyon Sunaryo mengatakan, desa harus menaruh perhatian pada perkembangan teknologi di era digital saat ini. Apalagi, penguasaan teknologi informasi menjadi salah satu indikator kemajuan bagi suatu negara.
"Desa sebagai bagian dari negara, sudah seharusnya mulai menerapkan teknologi informasi, mulai dari penyelenggaraan pemerintahan sampai dengan pengelolaan kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya bahkan juga dalam bidang pembangunan desa," kata Yoyon di Kota Pariaman, Kamis (28/10).
Ia menilai, penerapan teknologi di desa sejalan dengan berkembangnya konsep pembangunan desa berbasis teknologi informasi, yang biasa disebut smart village. Konsep smart village adalah desa yang menerapkan teknologi tepat guna untuk mengembangkan potensi, meningkatkan ekonomi, dan menciptakan kemudahan dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
"Dukungan infrastruktur, jaringan akses, serta berbagai solusi dan aplikasi diyakini dapat mendorong pengembangan dan penerapan desa digital khususnya pada sektor pemerintahan, ekonomi, dan sosial," ujar Yoyon.
Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan, penerapan konsep kota pintar akan dapat mempermudah pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. "Jangan sampai kemajuan teknologi, malah membuat pekerjaan kita menjadi tidak efektif. Kemajuan teknologi yang ada harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik," kata Genius.
Ia menilai membangun desa dengan konsep smart village tidak hanya berfokus pada penerapan kecanggihan teknologi di suatu desa. Hal lain yang juga diperhatikan adalah bagaimana mengubah kondisi masyarakat menuju keadaan yang lebih baik dan sejahtera.