REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB University menjadi pelopor kampus pertama yang menerima sertifikat SafeGuard Label SIBV yang disampaikan oleh PT Surveyor Indonesia. SafeGuard label SIBV merupakan penilaian atas penerapan protokol pencegahan dan penanganan Covid-19 yang memenuhi kriteria kesehatan, keselamatan, dan kebersihan yang layak pada suatu lokasi. Penyerahan sertifikat penghargaan dilakukan di Gedung Rektorat Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Bogor , Kamis (28/10).
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, M Haris Witjaksono mengatakan bahwa dalam konteks proses sertifikasi, SafeGuard Label SIBV ini adalah suatu program kerja sama antara PT Surveyor Indonesia dengan Bureau Veritas (BV) terkait risked business. Idealnya adalah memberikan pemahaman terhadap publik bahwa konteks pengelolaan bisnis dapat direspons dan dipastikan penerapan perlindungan dan kesiapan terhadap Covid-19 berjalan baik.
“Kami mengapresiasi IPB University karena seluruh indikator dan penilaian yang berjalan sangat luar biasa, terkonfirmasi, sehingga hari ini kami dengan sangat bangga menyampaikan sertifikat SafeGuard Label SIBV," kata Haris dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Haris juga menerangkan, kegiatan ini bisa diperluas dengan beberapa infrastruktur yang ada di IPB University. Dengan demikian, dapat menjadi bagian dari komitmen untuk memberikan keyakinan dan kepastian kepada mahasiswa bahwa kuliah di IPB University, baik online maupun offline sangat diperhatikan terkait dengan kemanan pandemi Covid-19.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengucapkan terima kasih kepada PT Surveyor Indonesia yang telah mengapresiasi dengan memberikan sertifikat SafeGuard Label SIBV.
“Dengan mendapat sertifikat SafeGuard Label SIBV ini, kami bangga karena hasil ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk terus melakukan proses transformasi di saat pandemi Covid-19 sehingga sampai saat ini kampus IPB aman untuk menjalankan altivitas,” ujarnya.
Sejauh ini, kata Prof Arif Satria, IPB University telah melakukan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi pandemi Covid-19. Upaya tersebut yaitu menyediakan 200 tempat tidur untuk isolasi mandiri dengan gejala ringan, 40 tempat tidur untuk gejala sedang, rumah sakit lapang, tabung oksigen lebih dari 100 buah, dan oxygen concentrator lebih dari 50 buah.
“Ini bukan semata penghargaan, tetapi amanah untuk terus menyempurnakan. Semoga kita semakin konsen dan punya komitmen menjaga kampus supaya tetap aman untuk menjalankan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” ucapnya.