Jumat 29 Oct 2021 20:40 WIB

Perjalanan Covid-19, PFI Bogor Buka Pameran Rekam Wabah

Kita melewati berbagai kisah berbagai situasi sangat dahsyat dalam sejarah manusia

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim melihat foto-foto dari Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor, dalam pameran foto ‘Rekam Wabah’ di Bogor Creative Center, Kota Bogor, Jumat (29/10).
Foto: istimewa
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim melihat foto-foto dari Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor, dalam pameran foto ‘Rekam Wabah’ di Bogor Creative Center, Kota Bogor, Jumat (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pandemi Covid-19 yang berjalan hampir dua tahun meninggalkan banyak cerita. Semua perjalanan itu terekam dalam lensa para anggota Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor yang menggelar pameran foto 'Rekam Wabah' di Bogor Creative Centre (BCC), Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Pameran foto yang digelar pada Jumat (29/10) hingga Ahad (31/10) ini dibuka langsung Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. Dedie pun melihat perjalanan Covid-19 dalam bingkaian foto para pewarta. Mulai dari momentum wabah pertama merebak, hingga vaksinasi di berbagai tempat. 

“Ini sebuah flashback, dimana satu setengah tahun ini ternyata kita melewati berbagai kisah berbagai situasi yang sangat dahsyat kalau diukur dari sejarah manusia. Dan Bogor ternyata menjadi bagian dari proses perjuangan kita memutus rantai covid,” ujar Dedie usai melihat pameran foto, Jumat (29/10).

Dari karya jurnalis foto ini, sambung Dedie, semua bisa menggambarkan bagaimana situasi kedahsyatan Covid-19. Dia pun hanya bisa mengagumi sensitifitas para jurnalis foto yang bisa merekam sebuah peristiwa yang menggambarkan dahsyat. Yakni pandemi Covid-19. “Saya memberikan apresiasi kepada jurnalis foto yang saat ini memamerkan karyanya. Mudah-mudahan masyarakat bisa hadir disini untuk melihat ternyata perjuangan kita ini luar biasa. Dan kalau tidak direkam oleh para jurnalis foto kita menganggap hal ini seperti sesuatu yang biasa saja,” tuturnya. 

Lewat karya-karya yang menurutnya meruntuhkan hati ini, Dedie mengucap banyak terimakasih kepada para pewarta foto. Dengan foto, Dedie berharap para pewarta bisa terus berkarya membuat masyarakat termotivasi untuk memutus rantai Covid-19. 

“Foto yang paling berkesan tentu yang ada kaitannya bagaimana perjuangan ini berada di antara hidup dan mati. Dan disini tergambar situasi yang krusial, dan itu mestinya menjadi refleksi untuk kita semua. Bagaimana menghadapi dan menyikapi agar permasalahan covid bisa tuntas dan tidak terulang kembali di suatu saat,” ujarnya. 

Di tempat yang sama, Ketua PFI Bogor, Hendi Novian menjelaskan, pameran tersebut dilansungkan tiga hari hingga Ahad mendatang. Pameran foto jurnalistik ‘Rekam Wabah’ menyajikan 80 karya PFI Bogor. 

Hendi mengatakan, pameran foto ini menjadi wujud karya nyata para pewarta foto Bogor yang setiap hari bertugas mengabarkan berbagai peristiwa lewat jepretannya. 

Pameran ini, kata dia, menampilkan berbagai sisi pandemi Covid-19. Dampak yang begitu dahsyat dipotret meski dengan risiko tinggi. Dalam keseharian, karya-karya pewarta foto ini juga menghiasi media tempat mereka bekerja. Mengabarkan berbagai peristiwa untuk masyarakat. 

“Yang jelas, dalam setiap peliputan, para pewarta berkomitmen menjaga kesehatan dan keselamatan satu sama lain dengan terus menerapkan protokol kesehatan ketat. Ini adalah buah dedikasi dan semangat mewartakan secara jujur tentang apa yang terjadi,” ujar Hendi. 

Menurutnya, Rekam Wabah diharapkan menjadi pengingat tentang ganasnya pandemi yang menyerang negeri. Rekam Wabah juga menjadi pengingat bagaimana tenaga kesehatan dan elemen lainnya yang berjibaku bertaruh nyawa berada di garda terdepan penanganan Covid-19.

“Pameran ini kami persembahkan bagi masyarakat, dan tentunya rekan-rekan PFI Bogor sebagai kado kecil pengabdian dalam mengabadikan berbagai momen setiap harinya di kota maupun Kabupaten Bogor. RekaM Wabah adalah pengingat kita bersama bahwa Covid-19 pernah ada dan masih ada hingga kini,” kata Hendi.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement