REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Cina mencatat jumlah infeksi Covid-19 lokal yang baru terdeteksi sebagai yang tertinggi dalam enam pekan, Jumat (29/10) waktu setempat. Kenaikan ini terjadi di tengah pemerintahnya tengah memerangi wabah yang terkonsentrasi terutama di provinsi di utara.
Seperti dilansir laman Channel News Asia, Komisi Kesehatan Nasional Cina mencatat pada Sabtu (30/10) sebanyak 59 infeksi Covid-19 baru. Angka ini naik dari 48 kasus sehari sebelumnya.
Angka baru terakhir ini juga merupakan jumlah infeksi lokal baru tertinggi sejak 16 September. Sebagian besar kasus lokal baru berada di Cina utara yang dilaporkan di Heilongjiang, Mongolia Dalam, Gansu, Beijing dan Ningxia.
Termasuk infeksi yang diimpor dari luar negeri, Cina mencatat 78 kasus Covid-19 baru untuk 29 Oktober, naik dari 64 kasus sehari sebelumnya. Cina juga melaporkan 24 kasus baru tanpa gejala, yang diklasifikasikan secara terpisah dari kasus yang dikonfirmasi, naik dari 23 kasus sehari sebelumnya.
Meskipun penghitungannya kecil dibandingkan dengan infeksi di tempat lain di dunia. Wabah yang meluas baru-baru ini telah memaksa para pejabat untuk memperketat pembatasan, menekan sektor jasa, termasuk perusahaan pariwisata dan katering.
Kota-kota perbatasan Cina menghadapi risiko infeksi yang lebih tinggi dari luar negeri. Sumber daya yang relatif sedikit, cenderung mengalami gangguan yang lebih parah daripada kota-kota yang lebih kaya.
Di Mongolia Dalam, pemerintah di Ejina Banner, sebuah divisi administrasi terpencil di perbatasan Cina dengan Mongolia, mengatakan akan memindahkan lebih dari 9.400 pelancong yang terdampar ke daerah-daerah berisiko rendah dalam beberapa hari mendatang. Ejina Banner telah terpukul keras oleh wabah terbaru dan dikunci pekan lalu. Sekurangnya 18 dari infeksi Covid-19 lokal baru Cina yang dilaporkan pada Sabtu berada di Liga Alxa, divisi tingkat prefektur yang berisi Ejina Banner.