Ahad 31 Oct 2021 12:41 WIB

Penyalahguna Narkoba di Kendari Didominasi Kaum Milenial

BNN setempat menggandeng warga desa dalam sistem intervensi berbasis masyarakat.

Sejumlah korban penyalahgunaan narkotika melaksanakan shalat berjamaah saat menjalani rehabilitasi (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Sejumlah korban penyalahgunaan narkotika melaksanakan shalat berjamaah saat menjalani rehabilitasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menyebut rata-rata penyalahguna narkoba di daerah setempat merupakan generasi milenial. BNN Kota Kendari mencatat jumlah penyalahguna atau yang terpapar narkoba ada sekitar 2.190 orang.

"Ini rata-rata milenial," kata Kepala BNN Kendari Murniaty di Kendari, Ahad (31/10).

Dia menyebut, dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran narkoba, pihaknya menggandeng warga yang ada di kelurahan dengan sistem intervensi berbasis masyarakat (IBM). Mereka akan menjaga lingkungan mereka agar tidak ada peredaran gelap narkoba di lingkungan mereka masing-masing.

Murniaty menyebut, saat ini pihaknya melakukan rehabilitasi kepada 44 orang yang didominasi generasi milenial. Bahkan dari jumlah itu, pihaknya mengirim tujuh orang untuk menjalani rehabilitasi rawat inap akibat masuk kategori pecandu berat.

"Itu rata-rata yang kami rehabitasi rawat jalan di klink BNN Kota Kendari mayoritas remaja, termasuk yang kita kirim di Balai Rehabilitasi Baddoka Makassar, Sulawesi Selatan," ujar dia.

Dia memengatakan, jumlah pecandu yang menjalani rehabilitasi bebas dan sembuh dari obat-obatan terlarang itu sedikit menurun. Pada tahun 2020, tercatat ada 50 orang dan pada 2019 sekitar 70 orang.

"Kita mengimbau agar pecandu dan siapapun jangan mau tergoda dengan narasi sesat yang dijanjikan bandar, karena pengguna ataupun pengedar akan menjadi mesin ATM berjalan dari bandar," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement