Selasa 02 Nov 2021 16:39 WIB

COP26 Meleset, India Targetkan Emisi Nol Bersih di 2070

Setiap hari dunia tertunda dalam mengatasi perubahan iklim

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyapa Perdana Menteri India Narendra Modi, kiri, menjelang pertemuan bilateral mereka selama Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia, Senin 1 November 2021.
Foto: AP/Stefan Rousseau/PA Pool
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyapa Perdana Menteri India Narendra Modi, kiri, menjelang pertemuan bilateral mereka selama Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia, Senin 1 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India telah berjanji untuk mengurangi emisinya menjadi nol bersih pada tahun 2070. Rencana India ini menghilangkan tujuan utama KTT COP26 bagi negara-negara untuk berkomitmen mencapai target itu pada tahun 2050.

Perdana Menteri Narendra Modi membuat janji, pertama kalinya India menetapkan target nol bersih, pada KTT Glasgow. Nol bersih, atau menjadi netral karbon, berarti tidak menambah jumlah gas rumah kaca di atmosfer.

 

China telah mengumumkan rencana untuk netralitas karbon pada tahun 2060, sementara AS dan Uni Eropa bertujuan untuk mencapai nol bersih pada tahun 2050.

 

Dilansir di BBC, Selasa (2/11), pemimpin India itu adalah salah satu dari lebih dari 120 pemimpin yang berkumpul di Glasgow untuk konferensi dua minggu itu.

 

Puluhan orang memberikan pidato pada hari Senin (1/11) yang menguraikan tujuan untuk mengatasi krisis iklim, termasuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden AS Joe Biden dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres.

 

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa setiap hari dunia tertunda dalam mengatasi perubahan iklim, biaya kelambanan akan meningkat. Namun dia mengatakan kepada para delegasi bahwa perang melawan pemanasan global menawarkan peluang luar biasa bagi ekonomi dunia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement