Selasa 02 Nov 2021 19:45 WIB

Beruang Madu Dilaporkan Masuk Kebun Warga di Agam

Hasil kebun warga diduga kerap dirusak oleh beruang madu.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ilham Tirta
Beruang madu (Helarctos malayanus).
Foto: Antara/Khalis Abdya
Beruang madu (Helarctos malayanus).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala BKSDA Sumatera Barat, Ardi Andono mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengendalian terhadap konflik satwa beruang madu

 (helarctos malayanus) di Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Konflik antara beruang madu dengan warga sekitar kerap terjadi sehinga BKSDA Sumatera Barat melalui Resor Agam terus melakukan penanganan.

"Penanganan dilakukan setelah adanya laporan masyarakat atas kemunculan satwa beruang madu di sekitar pemukiman dan kebun milik warga setempat," kata Ardi, melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id dari BKSDA Sumbar, Selasa (2/11).

Ardi mengatakan, penanganan awal dengan melakukan wawancara dan identifikasi lapangan terhadap laporan tersebut. Informasi yang diperoleh BKSDA dari warga setempat, intensitas kemunculan satwa dalam sebulan terakhir cukup tinggi.

"Tim terlebih utama akan berupaya melakukan identifikasi lapangan untuk mendapatkan kemungkinan arah pergerakan satwa, kemudian akan  melakukan penghalauan, penggiringan satwa agar masuk kembali ke dalam kawasan hutan terdekat. Tidak tertutup opsi lain dilakukan translokasi satwa sebagai langkah akhir dalam penanganan," ujar Ardi.

Baca juga:

Ketua Tim Patroli Anak Nagari (PAGARI) Baringin, Roby Arlin mengatakan, masyarakat beberapa kali melihat satwa itu dekat pemukiman, sehingga sempat menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Beberapa tanaman warga seperti durian, nangka, dan tebu dirusak dan dimakan oleh satwa dilindungi itu.

"Dugaan sementara, satwa beruang muncul di pemukiman warga karena melintas untuk mencari makan," kata Roby.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement