Kamis 04 Nov 2021 05:35 WIB

Militer Israel dan AS Gelar Latihan Bersama

Latihan bersama Israel dan AS bertujuan menunjukkan kekuatan pencegah terhadap Iran

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Latihan bersama Israel dan AS bertujuan menunjukkan kekuatan pencegah terhadap Iran. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Latihan bersama Israel dan AS bertujuan menunjukkan kekuatan pencegah terhadap Iran. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pasukan khusus Israel dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan bersama sejak Senin (1/11) dan berlangsung selama dua pekan ini. Latihan bersama ini dilakukan sejak pasukan Amerika memasukkan Israel dalam wilayah tanggung jawabnya pada awal tahun ini.  

"Pasukan akan mengambil bagian dalam latihan multi-cabang selama dua pekan. Mereka akan berlatih dengan pasukan kontra-terorisme, pasukan komando, dan pasukan serangan terbuka untuk mensimulasikan teknik perang di daerah terbuka dan lingkungan perkotaan," kata pernyataan militer Israel dilansir Middle East Monitor, Kamis (4/11).

Baca Juga

Militer AS menerangkan sekitar 500 tentara Amerika akan ambil bagian dalam latihan bersama tersebut. Sebagian besar dari mereka berasal dari Unit Ekspedisi Marinir ke-11, bersama dengan satu detasemen batalyon logistik, satu kompi senapan infanteri, satu kompi pengintai lapis baja ringan, dan peleton Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi peleton. Channel 12 melaporkan pelatihan tersebut bertujuan untuk menunjukkan kekuatan pencegah terhadap Iran serta menunjukkan tingkat kerja sama antara Israel dan AS.

Sebelumnya Komandan Direktorat Strategi dan Lingkaran Ketiga, Tal Kalman, mengatakan Israel sedang mempersiapkan skenario lain jika tidak dapat menempuh jalur diplomatik dengan Iran. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Bahrain, Al-Ayam, Kalman menuturkan Israel mengedepankan langkah diplomatik terlebih dahulu terhadap Iran.

Kalman ditugaskan untuk merencanakan strategi Israel terhadap Iran. Dia mengatakan jika diplomasi gagal maka Israel akan mengambil tindakan lain. Dia menyarankan rencana darurat serangan militer.

"Kami masih percaya pada solusi diplomatik. Upaya diplomatik mungkin untuk menarik Iran kembali ke meja perundingan," ujar Kalman.

Kalman bersikeras program nuklir Iran merupakan ancaman bagi Israel seluruh dunia. Program nuklir Iran akan mendorong negara-negara lain di Timur Tengah untuk berusaha mendapatkan senjata nuklir.

Militer Israel telah mendirikan pangkalan intelijen dan analisis untuk memantau kegiatan Iran, terutama terkait dengan program nuklirnya. Kantor berita Walla melaporkan, pangkalan yang sangat rahasia itu diluncurkan dalam beberapa bulan terakhir sebagai hasil dari reformasi intelijen interdisipliner.

Mereka mengidentifikasi dan menganalisis tindakan rahasia oleh Teheran yang diduga bertujuan menyembunyikan program nuklir. Walla yang mengutip seorang perwira tinggi militer Israel mengatakan Israel telah mengumpulkan informasi yang cukup tentang program nuklir Iran.

Perwira tersebut mencatat staf di pangkalan rahasia itu menggunakan kecerdasan buatan dan teknologi terbaru untuk mengumpulkan serta menganalisis data. Pangkalan rahasia itu juga memainkan peran penting dalam mengidentifikasi kehadiran militer Iran di Suriah dan menyerang formasi bersenjata pro-Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement