Kamis 04 Nov 2021 23:51 WIB

Kuartal III, Aset SCG Indonesia Tumbuh 27 Persen

SCG laporkan pendapatan nonaudit perseroan menurun secara global di Kuartal III

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Total aset SCG di Indonesia pada Q3/2021 adalah Rp 51,44 triliun, meningkat 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya terutama dari bisnis kemasan dan bahan kimia
Foto: istimewa
Total aset SCG di Indonesia pada Q3/2021 adalah Rp 51,44 triliun, meningkat 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya terutama dari bisnis kemasan dan bahan kimia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siam Cement Group Indonesia melaporkan kinerja perusahaan di kuartal III 2021 secara global tumbuh kuat. SCG mampu tumbuh meski terjadi penurunan pendapatan dikarenakan pembatasan wilayah secara regional serta biaya bahan baku dan bahan bakar yang lebih tinggi di pasar global.

SCG saat ini telah mendeklarasikan strategi pertumbuhan jangka panjang berdasarkan prinsip ESG—Environment, Social, and Governance (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola). SCG juga berencana untuk mengelola biaya bahan baku dan bahan bakar, meningkatkan penggunaan energi terbarukan pada biomassa dan solar, serta mempersiapkan diri untuk kemungkinan terjadinya inflasi yang lebih tinggi.

Presiden dan CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash mengungkapkan, kinerja perusahaan yang belum diaudit untuk kuartal III mencatat Pendapatan dari Penjualan sebesar Rp 57,31 triliun turun 1 persen dari kuartal sebelumnya. Laba Normalisasi untuk periode ini mencapai Rp 3,94 triliun, penurunan sebesar 47 persen dibandingkan kuartal II pada distribusi produk kimia yang lebih rendah dan pendapatan ekuitas.

Sedangkan Laba Periode Berjalan termasuk penurunan nilai aset pabrik semen di Myanmar dan keuntungan dari penyesuaian nilai wajar investasi mencapai Rp 2,97 triliun, turun 60 persen. ” Khusus untuk SCG di Indonesia, Total aset SCG di Indonesia pada Q3/2021 adalah Rp 51,44 triliun, meningkat 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya terutama dari bisnis kemasan dan bahan kimia," ucap dia.