REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk memperluas akseptasi pembayaran digital, salah satunya penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan.Komitmen tersebut diwujudkan melalui kolaborasi dengan Kementerian Perdagangan melalui Program Pasar dan Pusat Perbelanjaan SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS yang diluncurkan di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Deputi Gubernur BI Sugeng dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (5/11), mengatakan program ini nantinya dapat direplikasi di seluruh pasar rakyat dan pusat perbelanjaan bersama dengan pihak-pihak terkait, untuk optimalisasi pembayaran digital."Melalui sinergi yang terjalin baik antara BI bersama Kementerian Perdagangan, Kemenkomarves, serta otoritas/pihak terkait lainnya, BI optimis program perluasan QRIS di pasar-pasar dapat terus berlanjut," katanya.
Ia memastikan peningkatan kegiatan transaksi di pusat perbelanjaan akan mendorong produktivitas sektor riil, seperti petani, produsen, maupun pedagang, yang dapat menjaga daya beli masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Peluncuran program ini juga menandai dimulainya uji coba pasar dan pusat perbelanjaan SIAP QRIS di 51 pasar rakyat dan 45 pusat perbelanjaan di 34 provinsi seluruh Indonesia untuk memperkuat pencapaian QRIS yang telah menembus angka 12 juta merchant.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag)Jerry Sambuaga mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah mendorong kemudahan bertransaksi secara digital sehingga program SIAP QRIS ini bermanfaat untuk mendisplinkan protokol kesehatan, efisiensi, praktis, dan higienis tanpa tatap muka. Selain itu kegiatan peluncuran ini menjadi momentum untuk mempersiapkan pasar dan pusat perbelanjaan dalam memasuki era kenormalan baru serta memberikan kemudahan bagi masyarakat maupun pedagang untuk bertransaksi secara digital tanpa melalui sentuhan.
Selama ini penggunaan QRIS telah memberikan manfaat bagi pedagang berupa membangun profil kredit untuk kemudahan mendapatkan pinjaman serta transaksi tercatat dan langsung masuk rekening sehingga mudah dimonitor. Selain itu transaksi nontunai ini praktis karena tidak memerlukan uang kembalian, bebas risiko pencurian, dan uang palsu; mengikuti tren pembayaran terkini; serta murah dan bebas biaya bagi usaha mikro (nol persen hingga Desember 2021).
Selanjutnya program SIAP QRIS akan terus diperluas ke berbagai pasar maupun pusat perbelanjaan lainnya untuk meningkatkan penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran nirsentuh yang lebih higienis dalam rangka mengawal Pemulihan Ekonomi Nasional.Dalam kesempatan tersebut, BI melalui Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Utara memberikan bantuan sarana dan prasarana pendukung digitalisasi pasar berupa dukungan jaringan wifi pada pasar Tanawangko sebagai bagian Program Dedikasi untuk Negeri.