Kamis 18 Sep 2025 09:11 WIB

The Fed Turunkan Suku Bunga, Powell Akui Pasar Tenaga Kerja Melemah

Keputusan ini diambil karena meningkatnya risiko pengangguran.

Petugas menghitung uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menghitung uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/Fed) menurunkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak Desember lalu. Keputusan ini diambil karena meningkatnya risiko pengangguran dan tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja.

The Fed memangkas bunga pinjaman sebesar 25 basis poin menjadi 4,00–4,25 persen. Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, pemangkasan ini kemungkinan akan berlanjut pada rapat Oktober dan Desember.

Baca Juga

“Tidak ada jalur yang bebas risiko... Kita harus tetap waspada terhadap inflasi, tetapi pada saat yang sama tidak bisa mengabaikan lapangan kerja maksimum,” ujar Powell dalam konferensi pers dilansir dari Reuters, Kamis (18/9/2025).

Powell menegaskan, penciptaan lapangan kerja saat ini berada di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas pengangguran. Minimnya perekrutan baru dan meningkatnya pemutusan hubungan kerja berpotensi mendorong lonjakan pengangguran.

“Pengangguran minoritas meningkat, generasi muda lebih rentan terhadap siklus ekonomi, dan penciptaan lapangan kerja melambat. Itu semua menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja. Kita tidak memerlukan pelemahan lebih jauh,” katanya.

Keputusan The Fed sejalan dengan desakan Presiden AS Donald Trump, meski tidak sebesar pemotongan tajam yang ia minta. Gubernur baru The Fed, Stephen Miran, bahkan sempat mendorong pemangkasan lebih agresif, dan menjadi satu-satunya suara yang berbeda dalam pemungutan suara kali ini.

Perubahan sikap The Fed ini sudah terlihat sejak musim panas lalu. Para pejabat menilai tarif impor tinggi yang diberlakukan pemerintahan Trump tidak akan memicu inflasi yang menetap. Tekanan harga diperkirakan meningkat hingga akhir tahun, tetapi akan mereda seiring longgarnya kebijakan moneter. Namun, di saat bersamaan, tanda-tanda pelemahan pasar kerja semakin nyata, dengan pertumbuhan payroll mendekati titik stagnasi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement