Mahasiswa UMM Rancang Program Pencegahan Stunting
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Mahasiswa Prodi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang program pencegahan stunting dalam karya tulis ilmiah. | Foto: dok. Humas UMM
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Prodi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang program pencegahan stunting. Program yang tertuang dalam karya tulis ilmiah ini dilatarbelakangi permasalahan stunting pada anak karena kekurangan gizi.
KTI dengan judul “SRIKANDI: Program Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Sebagai Stakeholder Dalam Pemberian Makanan Tambahan Untuk Pencegahan Stunting Di Indonesia” ini disusun oleh mahasiswa Syafira Aulia Rahma, Khoiroh Yeroh dan Ajeng Yuli Wijayanti. Berkat karya ini, mahasiswa UMM sukses meraih juara tiga kejuaran nasional. Mereka berhasil memenangkan event This is Our Care (TOC) yang diselenggarakan Universitas Padjadjaran Bandung.
Anggota tim, Khoiri Yeroh menjelaskan, program pemberdayaan ibu rumah tangga ini berfokus pada edukasi dalam pemberian gizi anak. Untuk pelaksanaannya nanti, program ini menggaet beberapa pihak. Salah satunya Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang bertugas untuk memberdayakan ibu-ibu rumah tangga.
Mahasiswa asli Malang ini menjelaskan, timnya berusaha mengarahkan ibu-ibu tumah tangga dalam memberikan gizi di 1.000 hari kehidupan bayi. Hal tersebut diupayakan agar pertumbuhan anak berkembang secara normal. "Dan mencegah terjadinya stunting anak," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (6/11).
Selain itu, Karya tulis ilmiah tersebut juga memberikan berbagai resep makanan yang kaya akan gizi bagi anak. Resep-resep tersebut dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan gizi untuk tumbuh kembang bayi dan anak.
Ditanya ihwal perlombaannya, Khoiroh mengaku timnya sudah menyiapkan berbagai hal sebulan sebelum melakoni kompetisi. Meskipun begitu, ia tidak menampik timnya mengalami kendala-kendala. "Utamanya dalam hal pencarian ide yang akan dibahas," ucapnya.
Beruntung, timnya banyak membaca jurnal terkait kesehatan. Dari situ, mereka akhirnya memilih tema stunting pada anak sebagai kajian KTI yang ditulis. Adapun fokus yang diambil adalah pencegahan dan tindakan preventif dalam mencegah fenomena ini.
Khoiroh dan tim ingin program yang telah dirancang dalam KTI ini bisa diimplementasikan pada seluruh lapisan masyarakat. Hal ini terutama dalam mengedukasi ibu rumah tangga tanpa melihat status dan perbedaan.
Di samping itu, tim juga akan berusaha melaksanakan program ini dengan menggaet berbagai pihak agar bisa berjalan dengan lancar. "Sementara ini, kami mencoba mengevaluasi dan memetakan bagaimana cara mengimplementasikan program garapan kami ini,” jelasnya.