Ahad 07 Nov 2021 05:30 WIB

Wasiat Terakhir Umar bin Abdul Aziz dan Penyebab Wafatnya

Umar bin Abdul Aziz merupakan khalifah yang terkenal adil

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Umar bin Abdul Aziz merupakan khalifah yang terkenal adil. Ilustrasi Umar bin Abdul Azi
Foto: Infografis Republika
Umar bin Abdul Aziz merupakan khalifah yang terkenal adil. Ilustrasi Umar bin Abdul Azi

REPUBLIKA.CO.ID, –  Wafatnya Umar bin Abdul Aziz merupakan kehilangan besar kaum Muslimin. Karena, ia adalah seorang khalifah dan amirul mukminin yang zuhud. 

Khalifah Umar bin Abdul Aziz memimpin Dinasti Umayyah dari tahun 717 M-720 M. Meski hanya memimpin dengan singkat, namun Umar bin Abdul Aziz berhasil membuat masyarakat yang hidup di bawah naungan Dinasti Umayyah sejahtera. Dia juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang takwa kepada Allah. Dan, taat kepada setiap ajaran agama Islam.

Baca Juga

Baca juga: Brasil Kini Punya Kota yang Jadi Destinasi Wisata Halal 

Khalifah Umar bin Abdul Azis meninggal dunia di Dir Sim'an, sebuah kota di wilayah Himsh pada 20 atau 25 Rajab 101 Hijriyah dalam usia 36 tahun 6 bulan.  

Namun, apa yang menjadi penyebab kematiannya? Ulama berbeda pendapat. Dalam kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah, Ibnu Katsir menjelaskan tentang penyebab wafatnya Umar bin Abdul Aziz. Menurut Ibnu Katsir, khalifah yang berkuasa dari 717 sampai 720 M tersebut meninggal dunia karena penyakit tuberkolosis (TBC).

Ibnu Katsir menjelaskan, seseorang pelayan memberikan racun kepada makanan dan minumannya dan dia diberi seribu dinar untuk melakukan itu. Karena itu, Umar bin Abdul Azis akhirnya menderita penyakit TBC.

Sebelum meninggal dunia, ia sempat memanggil pelayan yang memberinya minum. "Apa yang mendorongmu memberiku minuman berisi racun?" tanya Umar. "Saya diberi seribu dinar dan dijanjikan akan dibebaskan dari perbudakan," jawab pelayan tersebut.

Baca juga: Tiga Perangai Buruk dan Tiga Sifat Penangkalnya  

Umar memintanya mengambil uang itu dan meletakkannya di Baitul Mal. "Pergilah ke tempat yang tidak seorang pun tahu!" katanya kepada si pelayan.

Dikutip dari laman Youm7 pada Kamis (26/8), sebagaimana dijelaskan Ibnu Katsir, nasihat yang Umar sampaikan kepada anak-anaknya jauh lebih berharga dari harta duniawi. Ia ingin anak-anaknya agar dapat menjadi orang saleh agar dilindungi Allah SWT.

Ketika kematian mendekati Umar bin Abdul Aziz, maka dikatakan kepadanya, Ini adalah dua belas anak-anakmu. Mengapa engkau tinggalkan anak-anakmu dalam keadaan miskin? Dia pun berkata:

إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ “Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang telah menurunkan Kitab (Alquran). Dia melindungi orang-orang saleh” (QS Al Araf ayat 196).

"Demi Allah, saya tidak memberikan hak orang lain kepada mereka! Mereka boleh memilih salah satu di antara dua yaitu tetap menjadi orang yang saleh, dan Allah niscaya akan melindungi mereka. Atau menjadi orang-orang yang tidak saleh, dan saya takkan meninggalkan sesuatu pun yang akan membantu mereka berbuat maksiat kepada Allah?” Lantas aku menjadi mitra mereka berbuat maksiat setelah kematianku? Tidak akan aku lakukan itu. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement