REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pengembangan hilirisasi dan ekspor pangan lokal. Upaya ini dilakukan guna meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian nasional dengan mendorong para pelaku usaha pangan mikro menengah berkontribusi pada peningkatan kualiatas produk olahan pangan berorientasi ekspor.
"Hari ini adalah langkah dari Kementerian Pertanian bersama pemerintah Jawa Timur dan jajaran lainnya dalam rangka mendorong hilirisasi pertanian yang lebih kongkret. Kita berharap kerjasama dengan accor atau asosiasi perhotelan bisa memanfaatkan komoditi - komoditi dari pertanian lokal kita seperti singkong, talas , sorgum, dan begitu banyak komoditi lainnya yang dapat dijadikan menu andalan dan komoditi ekspor," katanya dalam Siaran Pers, Jumat (5/11).
Ia menuturkan, sesuai arahan Presiden Jokowi, komoditi pangan lokal Indonesia harus digenjot memasuki pasar-pasar konsumsi Internasional. Oleh karenanya, pangan lokal harus dipersiapkan dan diperkenalkan dengan baik sehingga mampu menggaet perhatian pasar ekspor.
"Di saat seperti ini dengan adanya climate change di berbagai belahan negara membuat ruang bagi produk olahan kita untuk memasuki pasar Internasional. Jadi di saat produksi pangan di luar mengalami stag, Indonesia harus mengambil posisi untuk mengisi kebutuhan itu," sebutnya.
Tentang hal ini, SYL meminta jajaran Kementan dan kepala daerah untuk melakukan antisipasi perubahan iklim yang terjadi dengan mempersiapkan stok pangan dan sistem logistik yang siap mencukupi kebutuhan pangan rakyat hingga 2 tahun kedepan. Pada dasarnya, Indonesia memiliki modal yang kuat di sektor pertanian yakni sebagai negara tropis memiliki lahan pertanian yang subur dan pangan lokal yang memiliki keuntungan rasa dan gizi yang tak dimiliki negara lain.
"Pada anomali cuaca seperti ini, Litbang harus buatkan varietas baru yang tahan air dan varietas gogo yang tahan kemarau, buatkan embung, kita juga harus mulai mengurangi wastefood, lahan pertanian gunakan asuransi usaha tani. Satu-satunya makhluk yang tidak boleh tunduk terhadap alam adalah manusia," tegasnya.
Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono menyambut baik upaya pengembangan hilirisasi dan ekspor pangan lokal khususnya untuk produk hasil petani daerah Jatim. Menurutnya, upaya ini turut memberikan ruang dalam peningkatan kualitas yang disesuaikan dengan pasar ekspor.
"Semoga acara ini mempunyai sesuatu yang berfungsi di Jawa Timur utamanya pengembangan hilirisasi dan ekspor. Tentunya dengan produk-produk yang diekspor memiliki kualitas sesuai yang dibutuhkan oleh pasar ekspor," sebutnya.
Pada kegiatan ini, Kementerian Pertanian diwakili Direktorat Tanaman Pangan melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dalam membangun pola kemitraan UMKM dengan Hotel Accor di wilayah Jatim dan industri pengolahan dalam rangka pengembangan hilirisasi dan ekspor pangan lokal.
CEO Accor Southeast Asia, Japan and South Korea,Garth Simmons mengatakan jaringan hotel-hotel Accor terus mendukung para pelaku UMKM pemasok pangan lokal yang telah dikurasi dan secara antusias mendukung pengembangan pangan lokal. Pangan lokal tersebut baik mentah maupun olahan melalui promosi sajian kuliner yang dihadirkan tim kuliner hotel-hotel Accor bagi para tamu.
"Kami antusias untuk kembali berkolaborasi dalam program-program dari Kementerian Pertanian demi kemajuan UMKM di mana hotel-hotel kami berlokasi serta turut serta dalam upaya pengembangan pangan lokal. Pangan lokal memperkaya pilihan penawaran kami bagi tamu lebih dari sekadar menginap," ucap Garth.