REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Patung Kapten Muslihat di eks Taman Topi, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor dipastikan dibuat ulang menggunakan bahan material tembaga yang lebih kokoh. Patung tersebut direncanakan dibuat dan dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022 Kota Bogor.
Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Irfan Zacki Faizal, mengatakan patung Kapten Muslihat baru dibuat tahun depan lantaran belum ada anggarannya. Sebab, patung tersebut baru diketahui memiliki kerusakan di bagian dalam ketika pembangunan Alun-alun Kota Bogor mulai dilaksanakan.“Kita akan buat patung baru karena patung eksisiting sudah retak. Posisinya juga dipindah ke Jalan Merdeka persimpangan Jalan Kapten Muslihat,” jelas Irfan, Ahad (7/11).
Dia menambahkan, kesepakatan pembuatan patung Kapten Muslihat yang baru, telah disetujui dengan ahli waris Kapten Muslihat. Kesepakatan itu, kata dia, diputuskan setelah Pemerintah Kota (Pemkot) melakukan beberapa kali pertemuan dengan ahli waris, budayawan, sejarawan, juga melibatkan veteran yang turut memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia.
Terpisah, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan pembuatan patung baru ini merupakan kewajiban pemerintah, dalam menghargai pahlawan lokal Kota Bogor, yakni Kapten Muslihat, dengan menyiapkan satu patung berbahan tembaga. Kemungkinan, Pemkot Bogor baru menganggarkan untuk membuat patung pada tahun depan, setelah anggarannya siap.
Dedie menjelaskan, alasan Pemkot Bogor tak memasukan rencana pembuatan patung, karena sebelumnya ada asumsi eks patung Kapten Muslihat yang lama masih bisa ditempatkan di Museum.“Kita berasumsi patung masih bagus, ternyata kopong. Kita tidak mau berspekulasi, lebih baik kita berikan yang lebih kuat, yang abadi, juga memberikan penghargaan kepada pahlawan dan keluarganya,” tegasnya.
Anggota DPRD Kota Bogor Achmad Rifki Alaydrus mewanti-wanti Pemkot Bogor, khususnya Disperumkim Kota Bogor agar tak menghilangkan sejarah asli yang ada di Kota Bogor. Terutama pada kawasan Alun-alun Kota Bogor.
Meski ia sangat mendukung adanya pembangunan di eks Taman Topi, namun proyek yang dianggarkan Rp 14,2 miliar melalui bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut diminta agar tidak meninggalkan aspek sejarah. “Saya lihat masih dalam proses pembangunan, hanya saja warning kepada Pemkot agar diperhatikan terkait budaya asli yang ada di Kota Bogor. Itu kan, patung bersejarah, kita upayakan agar masyarakat tidak lupa dengan pahlawannya,” kata Rifki.
Di samping itu, dia mendorong agar Pemkot Bogor memperhatikan hal detail saat melakukan pembangunan agar tak menjadi masalah di kemudian hari. Dia juga memastikan agar Alun-alun Kota Bogor akan dibangun beberapa segmen, salah satunya fasilitas seni budaya.
“Kita melihat niat Pemkot bogor baik, memugar kawasan Kapten Muslihat dulu Taman Ade Irma Suryani. Meski orang Banten (Kapten Muslihat) tetapi mereka berjuang di Kota Bogor untuk Kemerdekaan, intinya jas merah jangan melupakan sejarah,” katanya.