REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Juara bertahan Formula Satu (F1) Lewis Hamilton marah besar. Ia menuduh rekan setimnya, Valtteri Bottas, telah dengan sengaja memberikan andil atas kemenangan pembalap Red Bull, Max Verstappen, di GP Meksiko, Senin (8/11) dini hari WIB. Verstappen yang memulai balapan dari posisi kedua kemudian memenangkan balapan.
Pembalap asal Belanda itu kini telah memenangkan sembilan balapan musim ini dan dengan empat balapan tersisa ia semakin dekat menjadi juara dunia F1. Hamilton finis di urutan kedua disusul rekan Verstappen, Sergio Perez.
Meskipun Bottas merebut pole position, dia terlambat start sehingga disalip oleh Verstappen pada tikungan pertama yang menemukan celah untuk menyalip. Hamilton pada awalnya membayangkan Bottas akan mengawali balapan dengan baik dan ia mengejarnya. Hamilton juga berusaha melakukan pekerjaannya jika memang harus menutup celah pembalap Red Bull menyalip.
“Saya pikir Valtteri akan melakukan hal yang sama tetapi jelas dia membiarkan pintu terbuka untuk Max, dn Max berada di jalur balap jadi dia melakukan pengereman besar-besaran di tikungan satu dan karena saya di dalam tidak ada harapan untuk saya," kata pembalap Mercedes ini dilansir dari Ibtimes.
Salah satu kunci keberhasilan Verstappen memenangkan balapan adalah pengeraman yang bagus di awal balapan. Verstappen sendiri mengakui itu adalah kunci dari keberhasilannya memenangkap balapan.
Hamilton nyaris bernasib seperti Bottas yang keluar grid andai ia tak bisa mengatasi masalah akibat mobilnya yang ditabrak oleh Daniel Ricciardo. Ia pun dengan kerjas keras mengatasi ancaman dari dua pembalap Red Bull, Verstappen dan Sergio Perez.
“Itu membuat balapan jauh lebih sulit, tentu saja. Memiliki satu mobil di depan berarti mereka dapat memainkan strategi. Saya pikir sangat dekat dalam tugas pertama itu dan saya tidak bisa benar-benar menjauh darinya,” kata Hamilton.
Bos Murka
Amarah juga diluapkan oleh Kepala Tim Mercedes, Toto Wolff. Ia kecewa karena Bottas membiarkan Verstappen kesempatan menyalip pada tikungan pertama. "Ya, itu seharusnya tidak terjadi," kata Wolff, ketika dia berbicara tentang start buruk yang dilakukan oleh pembalapnya dilansir dari ibtimes.
Wolff menganggap Verstappen memang datang untuk membuat dua pembalapnya keluar lintasan. Ini terkait aksi Verstappen yang agresif ketika menghadapi Hamilton dan Bottas.
Kendati demikian, terlepas dari kesalahan, Wolff mengakui Red Bull memiliki kecepatan yang tak dapat tertandingi sepanjang balapan. Red Bull bahkan menurutnya, akan mampu unggul meskipun Verstappen tertinggal di lap pembuka.
Wolff menggambarkan hasil menyakitkan yang diperoleh Bottas. Itu karena pembalap berkebangsaan Finlandia itu gagal mendulang poin. Meski start dari posisi pertama, Bottas finis di peringkat ke-15.
Ini merupakan pukulan besar bagi Mercedes karena dua pembalap Red Bull naik podium mengapit Hamilton yang finis di posisi kedua.
Rekan Verstappen, Sergio Perez yang finis di posisi ketiga bahkan nyaris menyalip Hamilton pada lap-lap terakhir. Namun Hamilton akhirnya bisa mempertahankan posisinya. "Pada akhirnya, untuk kejuaraan Lewis, itu adalah batasan kerusakan," katanya.
Mercedes saat ini mempertahankan keunggulan satu poin saja di puncak klasemen konstruktor.
Bos Red Bull Christian Horner mengatakan kemenangan tersebut merupakan hari besar bagi timnya. Ia menyebut sebuah drive fantastis yang diperlihatkan oleh Verstappen. Menurut Horner bagian penting dari kemenangan Verstappen adalah di awal balapan.
Verstappen menemukan sedikit ruang untuk ada di depan sehingga itu mengejutkan Horner. Kendati demikian Horner mengakui pembalap Mercedes sangat sulit ditaklukkan.
“Saya pikir Max telah melewatkan pengeremannya karena dia sangat terlambat mengerem di Tikungan Satu, tapi dia berhasil dan dari sana benar-benar mengendalikan balapan. Itu balapan yang sangat mudah baginya,” ujarnya.
Saat ini, Verstappen punya koleksi 312,5 poin di peringkat pertama. Mengekor di belakangnya, Hamilton dengan 293,5 poin.