Senin 08 Nov 2021 21:23 WIB

Asteroid Setinggi Menara Eiffel Bergerak ke Arah Bumi

4660 Nereus atau 1982 DB merupakan asteroid yang berbentuk seperti telur.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Asteroid/ilustrasi
Foto: EPA
Asteroid/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pelacak asteroid Badan Antariksa Amerika (NASA) menemukan asteroid dengan panjang sekitar 330 meter bergerak ke arah bumi pada bulan Desember. Meteor 4660 Nereus atau 1982 DB merupakan asteroid yang berbentuk seperti telur.

Bila didirikan tingginya lebih tinggi dari Menara Eiffel dan dua kali lebih tinggi dari  Monumen Washington. Benda luar angkasa itu akan melewati bumi pada 11 Desember dengan jarak sekitar 3,9 juta kilometer dan dengan kecepatan sekitar 6.578 kilometer per detik.

Baca Juga

Sebagai perbandingan jarak antara bumi dengan bulan sekitar 385 ribu kilometer. Karena itu meski karena ukuran dan dekatnya dengan bumi meteor itu dikategorikan Asteroid Berpotensi Berbahaya (PHA) tapi tidak akan menjadi ancaman bagi bumi.

Dikutip dari The Jerusalem Post Senin (8/11) bila 4660 Nereus menghantam bumi maka dampaknya akan sangat menghancurkan. Tapi yang membuat Nereus istimewa dari asteroid lainnya bukan karena ukuran atau kemungkinan dampak yang ditimbulkannya tapi potensi untuk dieksplorasi.  

Sebagai asteroid kelas Apollo, orbit Nereus kerap menempatnya dekat dengan bumi. Faktanya, resonansi orbitnya kira-kira 2:1, artinya asteroid dua kali masuk setiap orbit bumi. Sehingga misi eksplorasi sangat memungkinkan.

Para ilmuwan memberikan hipotesisi tingkat kesulitan atau delta-v misi eksplorasi pada Nereus kira-kira 5 kilometer per detik. Delta-v merupakan pengukuran berbagai nilai dan faktor untuk menentukan kesulitan yang ditempuh pesawat luar angkasa dalam melakukan manuver selama pendaratan dan lepas landas dari asteroid.

Hal ini penting karena delta-v ke bulan sekitar 6 kilometer per detik. Pada tahun 2000 NASA menempatkan Nereus salah satu objek luar angkasa dekat bumi yang memiliki delta-v terendah.

Karena delta-v dapat digunakan untuk memprediksi anggaran sebab akan menentukan seberapa banyak kekuatan dan peluncur yang diperlukan untuk sebuah misi eksplorasi luar angkasa. Semakin rendah delta-v semakin rendah anggaran dan semakin mudah misinya.

Sebelumnya sudah tiga negara yang pernah mendarat di asteroid. Banyak yang menilai asteroid sebagai sumber daya pertambangan di masa depan. Pasalnya asteroid dapat menjadi bahan mentah kaya mineral.

Tidak terkecuali Nereus yang dari tipe spektralnya mengindikasi mengandung kobalt, nikel dan besi. Walaupun potensinya besar tapi masih banyak yang khawatir asteroid terbang dekat bumi. Karena dampaknya dapat sangat besar dan manusia tidak memiliki sarana untuk menangkalnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement