REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa ajang olahraga level Internasional di akhir tahun 2021 menjadi fokus perhatian pemangku kebijakan di tengah penerapan sanksi Badan Antidoping Dunia (WADA).
Pada November, setidaknya ada tiga hajatan akbar di Indonesia seperti Indonesia Masters 2021 dan Indonesia Open 2021 (Badminton) di Bali, serta World Superbike di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Tenaga Ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, perhelatan olahraga level internasional menjadi salah satu pembahasan saat pihaknya bertemu Komisi X DPR-RI bersama Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) dalam rapat di gedung MPR-DPR RI, Senin (8/11) lalu.
"(Topik soal ajang olahraga Internasional) disinggung juga," kata Gatot saat dihubungi republika.co.id Selasa (9/11).
Gatot mengisyaratkan, pihak yang lebih berhak memaparkan hasil rapat dengan Komisi X DPR-RI adalah LADI sebagai lembaga yang bertanggungjawab ihwal sanksi yang diterapkan WADA.
Wakil Ketua Komisi X DPR-RI, Agustina Wilujeng Pramestuti menyebut LADI tidak bekerja maksimal karena WADA pada akhirnya memberi hukuman sehingga bendera Indonesia tidak berkibar ketika menjuarai Piala Thomas beberapa waktu lalu.
"Sanksi yang diberikan kepada Indonesia merupakan salah satu wujud tidak maksimalnya dukungan bagi para olahragawan yang berjuang mengibarkan Merah-putih di forum internasional," katanya seperti dilansir laman resmi DPR-RI.
Ia menyayangkan Indonesia mendapat hukuman dari WADA. Padahal, menurutnya, berbagai ajang olahraga internasional yang melibatkan Indonesia sudah menunggu di depan mata.
"Tidak diizinkannya Merah-putih berkibar pada seremoni kemenangan tim Thomas Cup Indonesia di Denmark sangat mengejutkan kita semua," ujarnya.
Penerapan sanksi Badan Antidoping Dunia (WADA) terhadap Indonesia tidak membuat tiga kompetisi bulutangkis bergengsi, Indonesia Masters 2021, Indonesia Open 2021 dan BWF World Tour Finals berhenti sebelum waktunya.
PBSI pede
Ketua Bidang Humas dan Media PBSI, Broto Happy menyatakan dua turnamen yang akan bergulir pada pertengahan November 2021 itu tetap berjalan sesuai jadwal. Ia menepis anggapan turnamen bakal batal menyusul hukuman dari WADA terhadap LADI
"Sejauh ini tidak ada perubahan dan turnamen berjalan on the track. Turnamen Indonesia Masters dan Indonesia Open sudah masuk kalender BWF sejak jauh-jauh hari sebelum munculnya kasus sanksi WADA," katanya saat dihubungi republika.co.id, Selasa (9/11).
Jika tak ada halangan, Indonesia Masters akan digelar di Bali, 16-21 November 2021. Sementara Indonesia Open, juga dihelat di Pulau Dewata pada 23-28 November.
Kepala Bidang Luar Negeri PBSI, Bambang Roedyanto juga sudah menyatakan Indonesia Masters dan Indonesia Open tetap berjalan karena sudah berkoordinasi dengan BWF tentang ancaman larangan penyelenggaraan akibat sanksi WADA.
Izin dari BWF terhadap tiga turnamen internasional di Indonesia menjadi landasan kuat supaya agenda tetap berjalan sesuai jadwal. Hal ini sekaligus membantah kemungkinan pembatalan acara akibat tidak patuhnya LADI terhadap peraturan WADA.
Dari ajang World Superbike, Kabupaten Lombok Timur yang merupakan tetangga terdekat Lombok Tengah tempat WSBK berlangsung, pada Senin (8/11) sukses mencapai 70,21% tingkat vaksikasi covid-19 dosis pertama sehingga Herd Immunity telah tercapai.
Sekretaris Daerah Lombok Timur, Juani Taufik yang mewakili Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy menyampaikan, dengan terbentuknya kekebalan komunal di Kabupaten Lombok Timur ini, maka para pelancong bisa dengan tenang menyaksikan WSBK sambil berwisata ke desa-desa wisata yang ada di wilayah tersebut.
Apalagi salah satu desa wisata Tetebatu yang ada di Lombok Timur merupakan wakil Indonesia dalam ajang Best Tourism Villages yang digelar UNWTO, yang pastinya menarik untuk dikunjungi.
“Silakan Bapak Ibu jangan ragu berkunjung ke Lombok Timur menikmati destinasi wisata di Lombok Timur ada Sembalun, ada Tetebatu, Ekas dan Pantai Pin, dijamin aman,” kata dia.