Kamis 11 Nov 2021 16:01 WIB

Penjualan Kendaraan Tahun Ini Diharapkan 850 Ribu Unit

Industri otomotif bisa mengalami pemulihan yang signifikan.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Hiru Muhammad
GIIAS 2021 mulai digelar hingga 21 November 2021. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi global, ia pun berharap hal ini juga berdampak positif pada pasar ekspor. Jika tahun lalu capaian ekspor kendaraan berada pada level 220 ribu per tahun, maka ia memperkirakan tahun ini ekspor bisa menembus 300 ribu unit.
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
GIIAS 2021 mulai digelar hingga 21 November 2021. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi global, ia pun berharap hal ini juga berdampak positif pada pasar ekspor. Jika tahun lalu capaian ekspor kendaraan berada pada level 220 ribu per tahun, maka ia memperkirakan tahun ini ekspor bisa menembus 300 ribu unit.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 telah resmi dimulai. Pameran itu pun dibuka langung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto.

Saat memberikan sambutan, Airlangga Hartarto optimistis tahun ini industri otomotif bisa mengalami pemulihan yang signifikan. "Tahun lalu total penjualan kendaraan adalah sekitar 530 ribu unit. Tahun ini semoga bisa mencapai 850 ribu unit," kata Airlangga Hartarto dalam pembukaan GIIAS 2021 di ICE, BSD, Tengerang pada Kamis (11/11).

Dengan adanya pertumbuhan ekonomi global, ia pun berharap hal ini juga berdampak positif pada pasar ekspor. Jika tahun lalu capaian ekspor kendaraan berada pada level 220 ribu per tahun, maka ia memperkirakan tahun ini ekspor bisa menembus 300 ribu unit.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkap bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia menerapkan ilmu otomotif. Karena, selama pandemi, pemerintah menerapkan teknik gas dan rem yang identik dengan ilmu otomotif."Ilmu gas dan rem itu digunakan untuk mengendalikan perekonomian dan covid-19 secara berimbang," ujarnya.

Ia menggambarkan, pada kuartal dua 2021 ekonomi mengalami pertumbuhan 7,07 persen karena saat itu tingkat penularan covid-19 terbilang rendah. Tapi saat kasus mengalami peningkatan pada Juli maka perekonomian direm dan turun menjadi 3,5 persen."Pada kuartal empat, kami optimistis pertumbuhan bisa mencapai 5 persen. Sehingga perekonomian mengalami pertumbuhan 4 persen secara year on year," kata dia.

Industri otomotif sendiri merupakan industri yang cukup berperan dalam mendongrak perekonomian karena memiliki dampak yang luas terhadap sejumlah industri. Oleh karena itu, pemerintah pun memberikan perhatian terhadap sektor ini.

Menurutnya, demi mendorong industri otomotif, pemerintah menerapkan pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) dengan anggaran sekitar Rp 2,99 triliun. Saat ini, lanjut dia, realisasi dari anggaran itu telah mencapai Rp 1,73 triliun.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement