Jumat 12 Nov 2021 12:31 WIB

Kesabaran Nabi Ayyub yang Diuji Hingga 18 Tahun

Nabi Ayyub menderita banyak penyakit.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Kesabaran Nabi Ayyub yang Diuji hingga 18 tahun. Foto ilustrasi:  Sahabat Nabi
Foto: Republika
Kesabaran Nabi Ayyub yang Diuji hingga 18 tahun. Foto ilustrasi: Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Ayyub Alaihissallam memiliki kesabaran yang luas atas ujian yang menimpanya. Selama 18 tahun, dia menderita penyakit pada kulitnya, dan berbagai ujian lainnya.

Dikutip dari Mukhtashar Al Bidayah wa An-Nihayah, Ayyub Alaihissalam berasal dari anak-cucu Al Aish bin Ishak. Dikatakan bahwa istrinya bernama Rahmah binti Afratsim bin Yusuf bin Ya'qub. Cerita ini yang paling masyhur. 

Baca Juga

Ayyub adalah orang kaya yang berasal dari Hauran. Ia tercampakkan dari harta dan keluarganya serta diuji dengan penyakit pada kulitnya dan berbagai ujian lainnya. Namun ia sangat sabar, hingga ada pepatah berkenaan dengan kesabaran pada dirinya. Istri Ayyub bekerja sebagai buruh upah untuk menghidupi mereka. Tak lama kemudian orang-orang tidak mau lagi menggunakan jasa istri Ayyub karena khawatir terkena bala yang menimpanya. 

Ketika istri Ayyub tidak lagi mendapatkan orang yang mau menggunakan jasanya, ia berupaya menjual salah satu kepang rambutnya kepada gadis-gadis orang mulia dan kaya untuk mendapatkan makanan yang baik dan banyak, lalu diberikan kepada Ayyub. 

Ayyub bertanya kepadanya, "Dari mana engkau dapatkan ini?" Istrinya (dengan kebohongan) berkata, "Dengan menjual jasa kepada orang." 

Esok harinya ia kembali tidak mendapatkan orang yang mau memanfaatkan jasanya, maka ia terpaksa menjual kepang rambutnya yang kedua untuk mendapatkan makanan, lalu memberikannya kepada Ayyub dengan kebohongan seperti semula. Ayyub pun bersumpah tidak akan memakannya hingga istrinya memberi tahu asal-muasal makanan itu. Istrinya lalu membuka kerudung kepalanya, dan ketika Ayyub menyaksikan kepala istrinya gundul, ia berucap dalam doanya,

اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ

"(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (Qs. Al-Anbiyaa ayat 83)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah ﷺ  bersabda, "Sesungguhnya Nabi Allah Ayyub berada dalam ujian selama delapan belas tahun." 

Allah kemudian berwasiat kepada Ayyub dengan firman-Nya,

اُرْكُضْ بِرِجْلِكَۚ هٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌ وَّشَرَابٌ

"Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum."(Qs. Shaad ayat 42)

Ayyub lalu datang kepada istrinya dengan keadaan Allah telah melenyapkan berbagai ujian yang menimpanya. Ayyub tampil lebih tampan daripada sebelumnya. Ketika istrinya menatap dirinya, ia berkata, "Wah, semoga Allah memberkahimu. Apakah engkau dapati orang Nabi Allah yang diuji sedemikian rupa? Demi Allah, aku tidak menemukan orang sehat yang lebih baik darimu." 

Ayyub menjawab, "Sesungguhnya ini adalah aku." Ibnu Abbas berkata, "Allah mengembalikan harta dan keluarga Ayyub seperti sedia kala." 

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Allah telah mengembalikan kepada istri Ayyub semua bekalnya. Allah telah memberinya keringanan ketika Ayyub bersumpah akan mencambuk istrinya 100 kali cambukan karena telah menjual kepang-kepang rambutnya, dengan mengumpulkan 100 batang kecil dibuat menjadi seperti tangkai kurma yang bercabang-cabang, lalu dengannya ia pukul istrinya cukup satu kali." Dengan demikian ia telah berbuat baik dengan sumpahnya dan tidak membatalkannya. Para ahli fikih menjadikan keringanan ini suatu pembahasan di dalam bab "Sumpah dan Nadzar."

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement