REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Realisasi vaksinasi Covid-19 di Provinsi Lampung telah mencapai 58,39 persen dari total sasaran 6.645.226 orang pada Ahad (14/11) pukul 23.59 WIB. Dari lima kelompok sasaran, hanya kelompok lansia masih di bawah 50 persen.
Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung, Senin (15/11), dosis pertama vaksinasi Covid-19 di Lampung mencapai 58,39 persen atau 3.880.166 orang, dosis kedua 27,30 persen atau 1.813.967 orang. Kelompok lansia total sasaran 704.246 orang baru tercapai dosis pertama 35,53 persen atau 250.186 orang, dosis kedua 13,99 persen atau 98.502 orang.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana mengatakan, percepatan vaksinasi terus dikebut terutama kepada kelompok masyarakat rentan dan umum, juga kelompok remaja. Saat ini, kelompok masyarakat umum sudah mencapai 55,41 persen dosis pertama, dan 20,86 persen dosis kedua. Sedangkan kelompok remaja 56,75 persen dosis pertama, dan 27,93 persen dosis kedua.
Dia membenarkan, kalau kelompok lansia masih rendah yakni terealisasi 35,53 persen. “Total kelompok lansia 704.246 orang, sudah disuntik dosis pertama 250.186 orang atau 35,53 persen, dosis kedua 98.502 orang atau 13,99 persen,” kata Reihana di Bandar Lampung, Senin (15/11).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mempercepat program vaksinasi Covid-19 dengan target 12 juta dosis vaksin pada Desember 2021. Saat ini, di Lampung baru terealisasi penyuntikkan sebanyak 2,4 juta dosis dari kebutuhan 14,6 juta dosis vaksin.
“Sehingga bila kita akan menyelesaikan 12 juta dosis sampai akhir Desember 2021, maka penyuntikkan vaksin harus ditingkatkan menjadi 151.747 dosis per hari, dengan catatan vaksin tersedia,” kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam rapat evaluasi pelaksanaan vaksin Covid-19 se-Lampung, Jumat (8/10).
Gubernur mengajak bupati/wali kota, pimpinan Forkopimda dan lintas sektoral bekerja sama untuk mengejar target vaksinasi Covid-19 pada Desember 2021. Hal tersebut untuk mempercepat terciptanya //herd immunity// (kekebalan kelompok) bagi semua warga Lampung.
Arinal menyatakan, perlu kerja ekstra semua fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta termasuk gerai-gerai vaksinasi yang dibangun oleh lintas sektor. Dia akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk menambah pasokan dosis vaksin ke Lampung, mengingat masih banyak kebutuhan dosis vaksin untuk seluruh kebutuhannya 14,6 juta dosis vaksin.
Menurut dia, perlu melakukan komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat terkait vaksinasi agar dapat disampaikan oleh media massa secara baik dan massif sehingga masyarakat faham akan pentingnya herd immunity. Kerja sama lintas sektoral dalam melaksanakan vaksinasi di lapangan harus berjalan sinergi. Termasuk mobilisasi tim vaksinasi di wilayah Lampung, agar bisa dilaksanakan untuk mengejar sasaran di wilayah yang sulit, seperti daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.