REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengekspor sebanyak 37.994 buah tas ketak ke Arab Saudi menggunakan dua kontainer dari Pelabuhan Lembar Kabupaten Lombok Barat, NTB.
Pelepasan pengiriman kerajinan tas ketak tersebut dilakukan oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB Heru Saptaji, dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, di STI Park, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (16/11).
"Ekspor adalah kunci untuk meningkatkan nilai jual produk-produk para UMKM kita, sehingga peluang pertumbuhan ekonomi akan semakin besar kalau kegiatan ekspor kita tinggi," kata Zulkieflimansyah.
Menurut Zul, keberhasilan mengekspor kerajinan tas ketak dapat menjadi pemicu bagi produk kerajinan lainnya untuk diekspor di berbagai negara. Hal itu sebagai bukti bahwa NTB bukan hanya mampu memproduksi kerajinan tas ketak, tapi juga mampu menciptakan mesin-mesin canggih yang bisa bersaing dengan negara maju lainnya.
"Mudah-mudahan ekspor kita meningkat. Semoga ke depan, bukan hanya tas ketak tapi kita juga bisa mengekspor sepeda listrik dan mesin-mesin kita," ujar Zul.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji mengatakan, keberhasilan mengekspor ketak ke Arab Saudi merupakan hasil kerja kolektif Tim NTB Genjot Ekspor. Tim tersebut terdiri atas beberapa institusi vertikal dan beberapa organisasi perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi NTB, yang berkomitmen untuk melakukan percepatan dan penguatan komoditas ekspor nontambang.
"Ketak ini setelah kami naikkan kualitasnya, akhirnya bisa menembus pasar ekspor dan kerajinan ketak ini sangat diminati pasar Timur Tengah, sangat terbuka ke Turki dan negara lainnya," ucap Heru.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan NTB Fathurrahman menyebutkan nilai ekspor kerajinan tas ketak ke Arab Saudi menggunakan dua kontainer tersebut mencapai Rp 1,4 miliar. Produksi kerajinan anyaman yang terbuat dari sejenis tanaman paku-pakuan tersebut melibatkan sebanyak 700 orang perajin dari Kabupaten Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Mereka dikoordinir oleh enam orang pengepul.
"Proses pemenuhan pemesanan kerajinan tas ketak tersebut membutuhkan perjalanan panjang yang dimulai sejak Mei 2021. Alhamdulillah,ekspornya bisa terealisasi hari ini," kata Fathurrahman.