Kamis 18 Nov 2021 20:59 WIB

Prof Dwiza, Orasi Ilmiah Jelang Pengukuhan Guru Besar

Prof Dwiza merasa tertantang menghasilkan penelitian di bidang kesehatan

Jelang prosesi pengukuhan Guru Besar, Prof Dwiza Riana menyampaikan orasinya dengan tema
Foto: Universitas Nusa Mandiri
Jelang prosesi pengukuhan Guru Besar, Prof Dwiza Riana menyampaikan orasinya dengan tema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prof Dr Dwiza Riana, S.Si, MM, M. Kom dikukuhan sebagai Guru Besar Universitas Nusa Mandiri (UNM), oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III. Kegiatan digelar secara hybrid, acara luring berlangsung di Gedung Nusa Mandiri Tower, Jl Raya Jatiwaringin No 2, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur. Sedang, acara daring disiarkan langsung melalui Youtube Nusamandiri dan Zoom, Kamis (18/11), pukul 09.00 WIB.

Jelang prosesi pengukuhan Guru Besar, Prof Dwiza Riana menyampaikan orasinya dengan tema "Image Processing dan Artificial Inteligence untuk Analisis Medical Imaging dalam Upaya Pemanfaatan TIK di Bidang Kesehatan". Dalam orasinya tersebut, ia menyampaikan penelitian di bidang pengolahan citra atau pencitraan medis menarik minatnya di tahun kedua studi pascasarjana di MIK (Magister Ilmu Komputer) Fasilkom (Fakultas Ilmu Komputer) Universitas Indonesia.

Baca Juga

“Penelitian pengolahan citra medis kian berkembang dengan cepat dan banyak diminati hingga sekarang,” ujarnya saat orasi, Kamis (18/11).

Ia pun menyebutkan, memilih untuk meneliti bidang pengolahan citra, sebab merasa tertantang menghasilkan penelitian di bidang kesehatan. “Selain untuk memenuhi syarat penelitian tesis dan disertasi, motivasi saya memilih penelitian ini karena melihat distribusi geografis insiden kanker serviks dari berbagai negara,” katanya.

Mengingat, katanya kanker serviks masih menjadi momok yang menakutkan dan menjadi penyebab kematian kedua tertinggi pada wanita akibat kanker serviks. “Pap smear merupakan metode paling umum yang digunakan untuk mendeteksi kanker serviks. Pemeriksaan spesifik menjadi tindakan pencegahan untuk mendeteksi adanya situasi pra kanker dan jaringan kanker,” jelasnya.

Nilai diagnosis pap smear, paparnya telah diverifikasi oleh fakta bahwa kejadian kanker serviks dan angka kematian telah menurun, sejak diperkenalkannya tes pap smear pada pertengahan abad ke 20.

“Sehingga, penelitian tes pap smear menjadi hal yang menarik dan penting untuk terus dilakukan,” tandasnya.

Ia menambahkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, masih banyak peluang untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hal ini. “Puncak kepuasan dan keberhasilan peneliti adalah karyanya bisa menjadi inspirasi banyak pihak. Sehingga terbuka jalan untuk lebih berguna dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement