Sabtu 20 Nov 2021 16:07 WIB

Petani Iran Protes Krisis Air

Menteri Energi Iran, Ali Akbar Mehrabian meminta maaf atas kekurangan pasokan air.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Iran
Foto: Tehran Times
Bendera Iran

REPUBLIKA.CO.ID, ISFAHAN -- Ribuan petani dan pendukung mereka berkumpul di kota Isfahan di Iran tengah, untuk menggelar aksi protes atas kekurangan air akibat kekeringan. Mereka berkumpul di dasar sungai yang kering, dan para petani yang memprotes telah mendirikan kota tenda.

“Biarkan Isfahan bernafas lagi, hidupkan kembali (sungai) Zayandeh Rud,” teriak beberapa demonstran dalam sebuah video yang diunggah di media sosial. Seorang wanita membawa sebuah papan yang bertuliskan, “Anak-anak kami menginginkan air untuk menyediakan makanan bagi anak-anak Anda."

Baca Juga

Menteri Energi Iran, Ali Akbar Mehrabian meminta maaf atas kekurangan pasokan air. Dia merasa malu karena tidak dapat menyediakan air yang dibutuhkan bagi petani.

“Saya meminta maaf kepada semua petani kita tercinta, dan saya merasa malu karena tidak dapat menyediakan air yang dibutuhkan untuk tanaman mereka. Dengan pertolongan Tuhan, saya berharap kita dapat mengatasi kekurangan ini dalam beberapa bulan ke depan,” kata Mehrabian kepada televisi pemerintah.

Para petani di provinsi Isfahan telah bertahun-tahun memprotes pengalihan air dari sungai Zayandeh Rud untuk memasok daerah lain. Kekeringan melanda wilayah tersebut, dan mengancam mata pencaharian para petani. Menurut media Iran, sebuah pipa yang membawa air ke provinsi Yazd telah berulang kali rusak.

Iran menuding bencana kekeringan terburuk dalam 50 tahun sebagai penyebab krisis air. Sementara para kritikus mengatakan, krisis air terjadi karena salah urus negara.

Iran telah menjadi negara yang paling terpukul di Timur Tengah akibat pandemi Covid-19.  Kekeringan telah memaksa Iran untuk mengimpor gandum dalam volume besar. Sanksi Amerika Serikat (AS) atas program nuklir Iran, telah melumpuhkan perekonomian negara tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement