Sabtu 20 Nov 2021 23:15 WIB

Literasi Digital Guru Madrasah di Garut Disambut Positif

Sejumlah guru madrasah di Garut rasakan dampak literasi digital

Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah guru madrasah di Garut rasakan dampak literasi digital. Literasi digital
Foto: Dok Istimewa
Sejumlah guru madrasah di Garut rasakan dampak literasi digital. Literasi digital

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT— Sejak digulirkannya program Literasi Digital Madrasah bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, sejumlah langkah telah dilakukan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag. 

Di antaranya adalah pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan di daerah pilot project, yaitu Garut dan Kudus. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman literasi digital bagi guru dan tenaga kependidikan madrasah di semua jenjang, baik madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs) dan madrasah aliyah (MA). 

Baca Juga

Pelatihan Peningkatan Literasi Digital bagi GTK Madrasah di Kabuptaen Garut dilaksanakan tanggal 2–5 November 2021 dan 18-21 November 2021. Kegiatan ini melibatkan 92 guru dan tenaga kependidikan dari 18 madrasah swasta di semua jenjang. 

Pelatihan yang melibatkan guru dan tenaga kependidikan madrasah di daerah, tentunya memiliki kesan tersendiri di hati peserta. Salah satunya adalah Tanto Nurcahyo, guru dari MI Annur Malangbong Garut. Sebuah madrasah yang berada di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya. 

Pria yang biasa disapa Tanto mengaku senang bisa ikut dan terlibat dalam pelatihan Literasi Digital. Ia mengaku baru pertama kali mengikuti pelatihan literasi digital, tentunya banyak sekali ilmu dan pengalaman yang ia dapatkan selama mengikuti pelatihan pertama dan kedua. 

“Banyak ilmu yang saya pelajari dan saya dapat. Ilmu Literasi Digital sangat bermanfaat bagi saya, dimana saya ingin merubah kompetensi saya terhadap literasi digital ini, khususnya ketika saya hidup zaman digital,” ucap Tanto. 

Selama pelatihan Tanto bersama peserta lain, dibekali berbagai macam materi diantaranya pengetahuan literasi Digital, pengetahuan dasar computational thinking, media sosial branding, konten pembelajaran kreatif, pembuatan video pembelajaran, optimalisasi media pembelajaran dengan media power point, pembuatan website,  serta pembelajaran dalam jaringan. 

“Di antara materi yang ada, saya lebih senang materi konten pembelajaran kreatif yaitu pembuatan materi video pembelajaran dan powerpoint,” ujar Tanto.  

“Sebelumnya sudah menggunakan video pembelajaran dengan kinemaster dan powerpoint, setelah pelatihan ini, kemampuan saya tambah meningkat,” sambungnya. 

Setelah mengikuti pelatihan ini, dia berharap bisa membagikan pengalaman dan ilmunya kepada teman-temannya. 

Pengalaman lain dirasakan Sholehadin, guru MTs As-Sururon Garut. Ia merasa senang bisa ikut pelatihan Literasi Digital. Menurutnya, dengan ikut pelatihan, banyak hal yang ia pelajari dan tentunya mendapat teman baru untuk bisa sharing informasi. 

“Yang paling terasa oleh saya setelah ikut pelatihan ini adalah, saya jadi lebih paham dalam penggunaan media pembelajaran khususnya penggunaan kinemaster, powerpoint dan canva. Walaupun semua materi bagi saya sangat berharga,” kata Sholeh. 

Selama ini, kata Sholeh, dirinya sudah menggunakan media pembelajaran berbasis powerpoint, namun masih sangat dasar. Setelah pelatihan ini, ia mengaku semakin lebih paham, bagaimana memaksimalkan media pembelajaran, agar anak-anak semakin semangat dalam belajar. 

“Dengan media pembelajaran yang menarik, seperti video dan powerpoint, anak-anak pasti akan semangat belajar dan tidak membosankan,” sambung Sholeh.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement