REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menerapkan sistem Carbon Capture Utilization and Storage-Enhanced Gas Recovery (CCUS-EGR) Project di dua lapangan migas. Hal ini dilakukan perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor hulu.
Direktur Pengembangan dan Produksi PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina, Taufik Aditiyawarman, menjelaskan langkah ini dilakukan perusahaan untuk mendukung Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi hingga 29 persen pada 2030 dan mencapai emisi nol bersih (net zero emission) pada 2050.
"Upaya lanjutan Subholding Upstream dalam Net Zero Emission Indonesia pada 2050 juga ditujukan dengan komitmen dalam pengurangan emisi dari beberapa Wilayah Kerja di lingkungan Subholding Upstream meliputi program efisiensi energi, pengurangan Flare/Zero Flaring dan Penggunaan Renewable Energy," uhar Taufik, Ahad (21/11).
Selain proyek tersebut, Pertamina kata Taufik juga sedang melakukan uji coba penerapan (Carbon Capture Storage) selain CCUS pada lapangan penghasil gas CO2. Untuk implementasi CCUS, saat ini tengah dilaksanakan joint study untuk mengetahui potensi pemanfaatan gas CO2 dari yang sebelumnya diabaikan untuk kemudian dapat dimanfaatkan guna mendukung operasi. Sebelumnya, sejak tahun 2016 Pertamina bekerja sama dengan Exxon Mobil Cepu Limited telah mengimplementasikan injeksi gas CO2 ke lapisan reservoir sebagai bagian program CCUS di Blok Cepu.