Jumat 26 Nov 2021 00:50 WIB

JDP Usulkan Panglima TNI Temui Masyarakat di Wilayah Konflik

Dengan pertemuan itu, Andika bisa dapat penjelasan utuh terkait kondisi di daerah itu

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (kiri), dan Panglima Angkatan Darat Dudung Abdurachman (kanan).
Foto: EPA-EFE/AGUS SUPARTO/INDONESIAN PRESIDENTIAL
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (kiri), dan Panglima Angkatan Darat Dudung Abdurachman (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merencanakan kunjungan ke Papua, sekaligus menyampaikan sejumlah pendekatan baru dalam menangani konflik yang terjadi di Papua pada pekan depan. Jaringan Damai Papua (JDP) pun berharap agar masyarakat yang berada di wilayah konflik dapat dilibatkan dalam kunjungan tersebut.

"Saya atas nama JDP berpesan agar Panglima TNI mau mengajak rakyat korban kekerasan di kawasan Puncak dan Pegunungan Tanah Papua untuk berbicara secara bebas, dan tidak di bawah pengawasan tentang apa yang selama ini mereka rasakan akibat konflik antara TNI-Polri Polri dengan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata)," kata juru bicara JDP, Yan Warinussy kepada Republika, Kamis (25/11).

Yan mengatakan, Panglima TNI juga dapat memberi waktu untuk bertemu dan berbicara dengan pimpinan umat Kristiani di kawasan Pegunungan Tengah dan Koordinator JDP Pater John Bunay, maupun organisasi masyarakat sipil yang ada di Papua. Dengan demikian, menurut dia, Andika Perkasa bisa mendapatkan penjelasan utuh terkait kondisi yang ada di daerah konflik.

"Sehingga, Panglima TNI dapat memperoleh gambaran utuh mengenai masalah yang terjadi serta langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat sipil di Tanah Papua selama ini. Bahkan Panglima dapat mengajak JDP dan juga Dewan Adat Papua (DAP) untuk berperan aktif dalam mendorong serta merancang dialog damai di Tanah Papua," ujarnya.

Selain itu, Yan menilai, perwakilan maupun juru bicara kelompok-kelompok tertentu, seperti Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) juga perlu dilibatkan dalam kunjungan Panglima TNI mendatang. Namun, ia menyebut, keamanan terhadap perwakilan kelompok tersebut pun harus dijamin.

"Sangat perlu (dilibatkan), minimal juru bicara atau perwakilan resminya dan mesti dijamin keamanannya untuk bertemu dan tidak diproses secara hukum, sehingga memungkinkan langkah dialog dibahas," tutur dia.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, dalam waktu dekat dia akan bertolak ke Papua dan akan mengumumkan strategi penanganan Papua sebagaimana yang dia wacanakan. Hal ini ia sampaikan usai melakukan kunjungan perdananya sebagai Panglima TNI ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta Selatan, Selasa (23/11).

Dalam pertemuan itu, Andika Perkasa, dan Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menjadikan penanganan keamanan di Papua sebagai pembahasan utama. "Iya pasti (bahas pengamanan Papua). Nanti mudah-mudahan pekan depan saya akan ke Papua, akan kami umumkan di sana. Pembahasan Papua tadi jadi utama itu," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement