Senin 29 Nov 2021 16:45 WIB

Langkah Strategis Ekonomi Syariah akan Diluncurkan

Ini dalam rangka mencapai visi menjadi pusat produsen halal dunia.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Industri Produk Halal KNEKS, Afdhal Aliasar. KNEKS segera meluncurkan langkah strategis pengembangan ekonomi syariah.
Foto: dok. Istimewa
Direktur Industri Produk Halal KNEKS, Afdhal Aliasar. KNEKS segera meluncurkan langkah strategis pengembangan ekonomi syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) akan menggelar rapat pleno pada Selasa (30/11) dengan tema "Menyatukan Langkah Menuju Pusat Produsen Halal Terkemuka Dunia". Arahan langsung akan disampaikan oleh Ketua Harian KNEKS yang juga Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.

"Insya Allah kita akan gelar rapat pleno pada 30 November, arahan nanti pak Wapres langsung yang akan menyampaikan," kata Direktur Industri Produk Halal KNEKS, Afdhal Aliasar, Senin (29/11).

Baca Juga

Rapat pleno ini sekaligus akan meluncurkan sejumlah kebijakan dan keputusan strategis dalam rangka mencapai visi menjadi pusat produsen halal dunia. Insentif-insentif terkait tujuan tersebut juga sedang diperkuat, termasuk untuk mengisi kawasan industri halal.

Sejak disahkan pada 2019, KNEKS mendorong orkestrasi pengembangan ekonomi syariah nasional berdasarkan Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah (MEKSI). Tujuan utamanya menjadikan Indonesia sebagai pusat gravitasi dari ekonomi dan keuangan syariah global.

Empat hal pokok dalam pengembangannya yaitu pengembangan industri produk halal, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah dan pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah. Afdhal mengatakan, ini akan dipertajam dan diperkuat secara signifikan pada 2022 mendatang.

"Ini merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia pada tahun 2024," kata dia.

Dalam industri produk halal dunia, Indonesia saat ini menjadi pasar terbesar dengan perkiraan konsumsi makanan dan minuman halal sebesar 144 miliar dolar AS per tahun. Afdhal menegaskan, kekuatan pasar yang besar ini perlu dikelola sebagai keunggulan tersendiri untuk bangkit menjadi pusat produsen.

Tidak hanya untuk konsumsi sendiri tapi juga untuk memenuhi kebutuhan produk halal penduduk dunia yang terus meningkat. Nilai ekonomi konsumsi dan produksi halal dunia diestimasikan 1,17 triliun dolar AS per tahunnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement