PSS Dikalahkan Persita, Omah PSS Dibakar Orang tidak Dikenal
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Situasi Omah PSS pascapembakaran oleh orang tidak dikenal di Sleman, Yogyakarta, Senin (29/11). Omah PSS dibakar orang tidak dikenal pada Ahad (28/11) lalu, namun api tidak menyebar dan padam dengan sendirinya. Menurut Polisi diduga ada empat orang pelaku, dan satu orang yang bertugas membakar ruangan. Pembakaran dilakukan bersamaan dengan kekalahan PSS Sleman melawan Persita pada lanjutan pertandingan Liga 1. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Orang tidak dikenal berpakaian hitam melakukan pembakaran terhadap Omah PSS yang merupakan kantor dari PSS Sleman. Kejadian tidak berselang lama usai PS Sleman kembali meraih hasil negatif dikalahkan Persita Tangerang.
Dari CCTV Omah Sleman, pembakaran terjadi pada Ahad (28/11) sore sekitar 17.00. Bermula dari seorang pria bercelana hitam, berkaos hitam dan berjaket hitam masuk ruangan langsung menyiram bensin ke meja, bangku, tembok dan lantai.
Pria bermasker putih itu menyiramkan cairan bensin menggunakan botol kecil. Setelah melihat sekitar, pelaku langsung melakukan pembakaran dimulai dari meja pada 17.11, yang apinya langsung menyambar ke bangku, tembok dan lantai.
Terkait itu, Direksi Manajemen PT PS Sleman sangat menyayangkan terjadinya kejadian tersebut. Saat ini, mereka mengaku tidak mau menuduh siapapun dan selanjutnya diserahkan sepenuhnya ke kepolisian untuk penyelidikan kasus.
Sedangkan, terkait penampilan tim yang kurang maksimal mereka menyadari ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Karenanya, mereka mengaku akan segera berbenah demi mencapai hasil yang lebih baik di sisa musim kompetisi.
Mereka turut meminta teman-teman Sleman fans agar dapat memberikan dukungan yang positif kepada tim PSS Sleman, dan berharap agar kasus ini segera tuntas. Bupati Sleman, Kustini Purnomo, turut menyayangkan adanya kejadian tersebut.
"Saya menyayangkan kenapa harus seperti ini? Saya berharap nanti diusut sesuai Polisi, harusnya jangan sampai merugikan siapapun, tapi siapapun oknumnya akan kepegang, kita percaya dengan Polisi," kata Kustini, Senin (29/11).
Sedangkan, terkait hasil negatif PSS Sleman, Pelatih Kepala PSS, Dejan Antonic, mengaku kecewa ke beberapa pemain yang diberikan kesempatan tapi tidak mengubah keadaan. Terlebih, babak pertama mendominasi dan memiliki beberapa peluang.
Bahkan, Persita tidak memiliki kesempatan menembak. Tapi, ada satu umpang silang yang lagi-lagi membuahkan gol bunuh diri. Gol itu sendiri menjadi gol bunuh diri keempat yang dialami PSS Sleman sepanjang kompetisi musim ini.
Maka itu, ia berharap, pemain-pemain belajar dari pertandingan tersebut. Sebab, kerja keras, disiplin dan semangat yang besar merupakan kunci dari beberapa pertandingan sebelumnya. Serta, harus ada hati jika ingin bermain untuk PSS.
"Yang tidak ada hati tidak bisa main di sini lagi," ujar Dejan.