Selasa 30 Nov 2021 16:02 WIB

Jokowi: RI Belum Impor Beras Sama Sekali pada 2021

Produktivitas dari para petani sudah meningkat pada tahun ini.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo.
Foto: ANTARA/BPMI-Setpres
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia belum melakukan impor beras sama sekali pada 2021. Saat ini stok beras juga berada pada posisi yang baik untuk memenuhi kebutuhan nasional.

“Kita tahu tahun ini, 2021, sampai hari ini kita belum melakukan impor beras sama sekali dan kenyataannya, stok (beras) kita masih pada posisi yang sangat baik,” kata Presiden Jokowi usai mengolah tanah dan menanam padi bersama para petani di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, sebagaimana disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (30/11).

Presiden Jokowi mengatakan produktivitas dari para petani sudah meningkat pada tahun ini karena selesainya pembangunan beberapa bendungan pada tahun-tahun sebelumnya. Fungsi pengairan yang berjalan bagi lahan pertanian telah mendorong produktivitas petani untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Ini adalah sebuah tambahan produktivitas dari petani yang dihasilkan, karena memang banyak sekali bendungan-bendungan yang selesai dibangun pada tahun-tahun sebelumnya. Ini mulai kelihatan hasil dari produktivitas kenaikan di petani sehingga memunculkan total produksi di seluruh Tanah Air ini menjadi merangkak naik,” kata Presiden.

Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi berharap, peresmian Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek mampu meningkatkan produktivitas pertanian hingga 3 kali panen padi dan sekali panen palawija. Saat ini, para petani sekitar mampu memanen padi hingga dua kali dan satu kali panen palawija.

“Dengan adanya nanti Bendungan Tugu, airnya sudah mengalir sampai ke sawah-sawah di sini, akan bisa panen padi 3 kali, palawija sekali sehingga produktivitas setiap hektare yang ada di Kabupaten Trenggalek ini bisa naik secara drastis,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, Presiden juga mendengar keluhan dari para petani terutama terkait dengan pupuk dan juga alat produksi pertanian. Jokowi pun berjanji akan segera membahas masalah ini bersama jajarannya.

“Saya kira nanti akan kita bicarakan di Jakarta dan agar juga Menteri Pertanian menyelesaikan hal kesulitan-kesulitan yang ada di lapangan ini secepat-cepatnya,” ucap Jokowi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jarot Widyoko menyampaikan, manfaat irigasi dari Bendungan Tugu diharapkan bisa meningkatkan intensifikasi pertanian dari 160 persen menjadi 270 persen. Sedangkan manfaat irigasi dari Bendungan Gongseng bisa meningkatkan intensifikasi pertanian dari 197 persen menjadi 268 persen.

"Misalnya tadi padi-palawija-palawija, bisa menjadi padi-padi-palawija. Malah kemarin Ibu Bupati bisa menyampaikan bahwa ini peningkatan yang sangat signifikan sehingga dari 190-an menjadi 268 (persen)," ungkap Jarot, dikutip dari siaran resmi Istana.

Dalam kegiatan penanaman padi bersama para petani ini, Presiden didampingi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, dan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement