Rabu 01 Dec 2021 22:03 WIB

Wasir Setelah Melahirkan, Apakah Bisa Sembuh?

Ketika sudah selesai melahirkan dan muncul wasir, segera kontrol ke dokter.

Wasir setelah melahirkan, apakah bisa sembuh? (ilustrasi).
Foto: Republika
Wasir setelah melahirkan, apakah bisa sembuh? (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasir atau pembengkakan pembuluh darah vena di sekitar anus yang muncul setelah hamil dan melahirkan bisa sembuh sendiri. Selain sembuh sendiri, wasir dalam kondisi tersebut dapat disembuhkan asal tidak terlambat menanganinya.

"Sayangnya tidak bisa (dicegah). Ketika sudah selesai melahirkan dan muncul wasir, segera kontrol ke dokter untuk segera dilakukan penanganan sebelum memberat," kata dokter spesialis bedah dari perguruan tinggi negeri Universitas Udayana, Bali, dr Heru Sutanto K, dalam webinar bertema "Ambeien: Cara Mencegah dan Solusinya", Rabu (1/12) malam.

Baca Juga

Menurut Heru, kehamilan menjadi faktor risiko wasir. Tetapi pada kebanyakan kasus, setelah wanita melahirkan, maka wasir menutup sendiri karena tekanan berkurang, misalnya karena memang anatomi tubuh normal sehingga itu menghilang.

"Ketika sudah melahirkan tekanan berkurang diharapkan bisa kembali. Kalau tidak bisa kembali, itu didiagnosis sakit ambeien," kata dia.

Saat melahirkan, mengejan juga bisa menjadi penyebab munculnya wasir. Walau begitu, bukan berarti melahirkan dengan cara caesar atau c-section menjadi pilihan demi menghindari seorang wanita terkena ambeien. 

Heru mengatakan, risiko caesar lebih tinggi ketimbang ambeien. Ambeien umumnya muncul akibat lemahnya pembuluh darah dan tidak adanya katup yang mengatur aliran darah. 

Saat katup bermasalah, yang terjadi pembuluh darah di bawah tinggi. Selain kehamilan, faktor risiko orang terkena wasir salah satunya bawaan tubuh seperti struktur anatomi yang lemah seperti pembuluh darah mudah pecah atau katup di dalam pembuluh darah lemah.

Di sisi lain, ada faktor luar seperti pola makan, gaya hidup tidak aktif, kehamilan, kotoran atau feses keras sehingga sering mengejan, keturunan, kelainan pembuluh darah dan obesitas karena menyebabkan otot-otot bagian bawah sering berkontraksi. Usia juga menjadi faktor risiko wasir karena semakin tua usia, semakin lemah otot-otot di bawah maka pembuluh darah pun lemah sehingga membesar.

Wasir adalah penyakit yang umum terjadi atau cukup sering dikeluhkan. Sayangnya, meski sudah dirasa tidak nyaman, penderita wasir kerap mengabaikannya. Kebanyakan malu memeriksakan diri ke dokter karena dianggap sebagai aib. Jika ini terus dibiarkan akan memunculkan risiko penyakit lain, seperti anemia.

Dokter spesialis bedah Vena Wasir Center Cabang Kota Medan, dr Freddy Tambunan, Sp.B, menjelaskan, wasir umumnya karena konstipasi kronis. Kondisi ini terjadi akibat pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus akibat adanya peningkatan tekanan.

"Sebaiknya jika sudah mengetahui atau mempunyai penyakit wasir, harus segera dilakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter, karena wasir bukan aib tetapi penyakit yang harus disembuhkan," ujarnya.

Selain setelah melahirkan, ada beberapa kondisi lainnya yang dapat meningkatkan risiko wasir, seperti faktor genetik, bertambahnya usia, hamil, kegemukan, duduk atau berdiri terlalu lama, dan mengangkat beban berat. Gejala umum yang biasanya dirasakan penderita wasir adalah rasa panas dan nyeri setelah buang air besar, keluarnya darah saat buang air besar, dan adanya benjolan di sekitar anus. 

Gejala tersebut dapat dicegah dengan mengubah pola gaya hidup. Rajin mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur, rajin minum air putih, rajin olahraga, dan istirahat yang cukup.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement