REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Sulaiman Bakri menyatakan semua sekolah umum di Ibu Kota Provinsi Aceh itu layak untuk siswa difabel (berkebutuhan khusus).
"Sekolah kami sudah semua inklusi mulai dari SD dan SMP, semua sekolah boleh masuk anak-anak disabilitas," kata Sulaiman, Kamis (2/12).
Sulaiman mengatakan sekolah ramah disabilitas tersebut juga sudah diatur dalam peraturan wali kota sehingga semua sekolah di Banda Aceh terbuka untuk anak berkebutuhan khusus. Sejauh ini, kata Sulaiman, untuk fasilitas inklusi di sekolah-sekolah memang belum memadai secara keseluruhan, meski demikian bakal dipenuhi bertahap.
"Tetapi jangan gara-gara tidak ada fasilitas anak inklusi tidak diterima, itu bukan sebuah alasan," ujarnya.
Mengenai guru juga belum terpenuhi maksimal, namun akan terus disiapkan secara bertahap baik oleh pemerintah kota maupun bantuan Kementerian Pendidikan. Sulaiman menjelaskan, siswa inklusi yang bisa diterima di sekolah umum Banda Aceh itu juga tidak semua anak-anak disabilitas, ada ketentuan yang mesti dipenuhi.
Sekolah umum hanya dapat menerima siswa berkebutuhan ringan sesuai dengan keterangan dari psikolog. Sedangkan yang berat harus mendapatkan sekolah inklusi khusus.
"Kalau memang inklusi berat sesuai keterangan psikolog maka tidak bisa diakomodir di sekolah umum, karena mereka harus ke tempat khusus yang dikelola provinsi," kata Sulaiman.
Ia menambahkan, sejauh ini pembangunan sekolah di Banda Aceh juga telah mengakomodir anak-anak inklusi, seperti tangga khusus dan juga dengan MCK-nya (Mandi, Cuci, Kakus). "Semua sekolah sudah dibangun untuk mengakomodir difabel. Apalagi Banda Aceh sudah masuk sebagai kota ramah anak," kata Sulaiman.