Jumat 03 Dec 2021 14:01 WIB

Harga Tiga Komoditas di Bandung Alami Kenaikan

Pemerintah berupaya hadir di masyarakat melalui operasi pasar minyak goreng.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Harga Tiga Komoditas di Bandung Alami Kenaikan (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Harga Tiga Komoditas di Bandung Alami Kenaikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Harga tiga komoditas pada 8 pasar tradisional dan 8 ritel di Kota Bandung mengalami kenaikan jelang libur natal dan tahun baru tahun 2022. Ketiga komoditas tersebut yaitu minyak goreng, cabai tanjung dan cabai keriting.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mencatat harga terendah cabai merah tanjung Rp 50.000 sedangkan termahal Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan telur di harga Rp 25 ribu per kilogram melebihi harga eceran tertinggi Rp 24 ribu.

Sedangkan harga cabai rawit merah mencapai Rp 70 ribu per kilogram yang semula di harga Rp 24 ribu. Sedangkan bawang merah Rp 35 ribu per kilogram.

"Kami memantau harga yang bergerak naik sampai hari kemarin ada tiga pertama adalah minyak goreng yang memang cukup signifikan kenaikannya, kedua adalah cabe tanjung ya sama cabe keriting," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, Elly Wasliah, Jumat (3/12).

Ia menuturkan komoditas telur turut mengalami kenaikan namun tidak terlalu signifikan sedangkan harga bawang relatif tidak naik. Kenaikan harga-harga tersebut dipantau oleh petugas Disdagin tiap pekan di hari Kamis.

"Telur tidak terlalu lah (naik) yang agak tinggi itu cabe sama minyak ini rencananya kan minyak sudah hari ini (operasi pasar)," katanya.

Meski tidak berdampak signifikan, Elly mengatakan pemerintah berupaya hadir di masyarakat melalui operasi pasar minyak goreng. Terkait kenaikan harga cabai, pihaknya mengaku kesulitan untuk mendapatkan stok barang.

"Kalau untuk cabe memang kita agak sulit mencari stoknya ya untuk ini kita akan koordinasi dengan daerah-daerah produsen cabe," katanya. Ia menyebutkan saat musim hujan produksi cabai terganggu yang berdampak kepada kualitas.

"Kalau musim hujan cabe itu udah pasti terganggu produksinya, kualitasnya kurang bagus karena si cabe itu banyak air tidak kering sehingga cepat busuk," katanya.

Selain itu hama penyakit menjadi salah satu kendala. Di musim hujan harga cabai selalu mengalami kenaikan. "Mudah-mudahan menjelang nanti nataru kan masih ada kurang lebih 20 hari lagi ya mudah-mudahan harga bisa turun lah ya," katanya.

Ia menjelaskan cabai yang datang ke Kota Bandung mayoritas berasal dari Banyuwangi dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat. Terkait dengan stok bahan pokok, Elly menegaskan stok di Kota Bandung aman. "Aman semua cuma harga aja," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement