Jumat 03 Dec 2021 18:29 WIB

Polda Metro Jaya Sudah Miliki Aturan tak Sowan ke Ormas

Presiden Jokowi menyebut sowan ke ormas bak menggadaikan kewibawaan polisi.

Rep: Ali Mansur/ Red: Indira Rezkisari
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, Polda Metro Jaya memiliki aturan tidak sowan ke ormas yang kerap menyebabkan keributan.
Foto: Republika/Ali Mansur
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, Polda Metro Jaya memiliki aturan tidak sowan ke ormas yang kerap menyebabkan keributan.

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menegaskan, jajaran Polda Metro tidak pernah melakukan sowan ke organisasi masyarakat (ormas) di wilayahnya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menyerukan larangan kepolisian mengunjungi ormas yang kerap membuat keributan.

Baca Juga

"Jadi imbauan Presiden kami apresiasi dan kami siap laksanakan. Kami sudah laksanakan jauh-jauh hari sebelumnya sesuai perintah Kapolda," tegas Zulpan saat dihubungi Jumat (3/12).

Bahkan, kata Zulpan, Kapolda menegaskan tidak ada perlakuan khusus dan setiap ormas yang terlibat hukum akan ditindak. Sebagai contoh tindakan tegas itu sudah diperlihatkan saat Ormas Pemuda Pancasila (PP) melakukan unjuk rasa di depan gedung parlemen yang berakhir dengan kericuhan. Akibatnya, beberapa anggota ormas yang salahi aturan dan undang-undang tetap diproses secara hukum.

"Lihat kemarin PP, kan? Tanpa pandang bulu kita lakukan penegakan hukum. Berapa orang jadi tersangka. Kasusnya lanjut tidak ada masalah bagi Polda Metro Jaya," kata Zulpan.

Presiden Joko Widodo menyentil kebiasaan Kapolda dan Kapolres yang doyan sowan ke ormas yang dikenal sering membuat keributan. Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan arahan kepada para Kepala Satuan Kewilayahan (Kasatwil) Polri Tahun Anggaran 2021 di Bali.

"Ada kapolda baru, ada kapolres baru, malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan. Saya tanya ke kapolres, kenapa bapak melakukan ini? Supaya kotanya kondusif," tanya Jokowi.

Menurut Jokowi, sowan ke ormas yang kerap membuat keributan berpotensi menggadaikan kewibawaan. Padahal, kata dia, kepolisian harus memiliki kewibawaan. "Hati-hati jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum. Banyak ini saya lihat," tegas Jokowi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement