Jelang Nataru, Stok Beras di Kota Malang Dipastikan Aman
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jelang Nataru, Stok Beras di Kota Malang Dipastikan Aman (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Perum Bulog Cabang Malang memastikan stok beras yang berada di bawah naungannya terpantau aman. Stok masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Malang selama enam bulan ke depan.
Kepala Perum Bulog Cabang Malang, Supriyono mengatakan, saat ini stok beras di tempatnya masih sekitar 12 ribu ton. Pasokan ini dipastikan masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Malang dan sekitarnya. "Sangat aman, terutama hingga akhir tahun," kata Supriyono saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (3/12).
Dari stok 12 ribu ton beras, 7.500 ton termasuk hasil pengadaan sepanjang 2021. Pengadaan beras ini dilakukan Bulog dari sejumlah wilayah termasuk di Kabupaten Malang.
Selain beras, beberapa komoditas lain seperti gula pasir dan tepung terigu masih aman hingga akhir tahun. Saat ini komoditas tersebut masing-masing masih tersisa lima ton di gudang Bulog Cabang Malang.
Berbeda dengan komoditas-komoditas tersebut, Perum Bulog Cabang Malang justru tidak memiliki stok minyak goreng. Seperti diketahui, harga minyak goreng melambung tinggi selama beberapa bulan terakhir. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Malang tapi sejumlah daerah di Indonesia lainnya.
Sebelumnya, tingkat inflasi di Kota Malang pada November 2021 naik dibandingkan bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat, inflasi Kota Malang meningkat dari 0,19 persen menjadi 0,26 persen.
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma mengatakan, minyak goreng termasuk komoditas utama yang paling banyak memberikan andil inflasi di Kota Malang. Pasalnya, komoditas ini mengalami kenaikan harga sebesar 8,81 persen pada November 2021. "Dengan andil inflasi sebesar 0,08 persen," kata Erny dalam konferensi pers (konpers) secara daring, Rabu (1/12).