Ahad 05 Dec 2021 23:19 WIB

Ada Potensi Lahar Dingin dari Erupsi Semeru

Pakar sebut lahar dingin berpotensi bergerak ke arah tenggara dan selatan.

Red: Nora Azizah
Alat berat terendam material awan panas erupsi Gunung Semeru di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (5/12/2021). PVMBG mengeluarkan rekomendasi masyarakat/pengunjung/wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor Tenggara - Selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Alat berat terendam material awan panas erupsi Gunung Semeru di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (5/12/2021). PVMBG mengeluarkan rekomendasi masyarakat/pengunjung/wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor Tenggara - Selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono memperingatkan, dengan adanya potensi curah hujan di kawasan kubah lava Gunung Semeru di Jawa Timur maka terdapat potensi lahar dingin yang akan bergerak ke arah selatan dan tenggara.

"Dengan curah hujan, maka potensi dari lahar dingin juga mengarah ke selatan dan tenggara yang paling besar. Karena itu untuk sementara memang sebaiknya tidak ada aktivitas di sana," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono dalam konferensi pers BNPB yang diikuti virtual di Jakarta, Ahad (5/12) malam.

Baca Juga

Gunung Semeru berada di dua wilayah administratif di Jatim, yakni Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Untuk itu, dia meminta tim tanggap darurat dapat memerhatikan kondisi cuaca di lokasi sekitar bencana dan menghindari kawasan terdampak tersebut. 

Hal itu karena terdapat potensi lahar akibat hujan lebat yang dapat mengancam keselamatan tim pencari. Selain itu, dia juga mengingatkan, radius satu kilometer dari puncak termasuk wilayah tidak aman yang tidak memperbolehkan adanya aktivitas.

Tidak hanya itu radius lima kilometer dari daerah sobekan kawah yang akan berubah menjadi sungai menuju bawah, terutama di wilayah selatan dan tenggara Semeru, sebaiknya tidak terjadi kegiatan.

"Untuk menghindari adanya awan panas susulan yang mungkin juga ke arah situ, ke arah selatan dan tenggara," kata Budi.

Dalam temu media tersebut, Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab mengatakan, terdapat potensi hujan di sekitar kawasan Gunung Semeru dengan intensitas ringan hingga sedang untuk tiga hari ke depan. Ia menjelaskan, dalam prakiraan BMKG terdapat pula potensi hujan lebat pada periode siang hari.

"Masih ada potensi hujan baik di daerah lereng maupun di daerah puncak Gunung Semeru," ujar Fachri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement