Seorang petani menyemprotkan cairan fungisida untuk mempertahankan tanaman cabe miliknya yang terkena material vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia setempat mencatat sekitar 200 hektare lahan pertanian di kawasan tersebut rusak dan dipastikan gagal panen akibat letusan Gunung Semeru. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Seorang petani melihat tanaman kubis yang rusak akibat terkena material vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia setempat mencatat sekitar 200 hektare lahan pertanian di kawasan tersebut rusak dan dipastikan gagal panen akibat letusan Gunung Semeru. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Seorang petani melihat tanaman kubis yang rusak akibat terkena material vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia setempat mencatat sekitar 200 hektare lahan pertanian di kawasan tersebut rusak dan dipastikan gagal panen akibat letusan Gunung Semeru. (FOTO : Antara/Ari Bowo Sucipto)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,LUMAJANG -- Seorang petani menyemprotkan cairan fungisida untuk mempertahankan tanaman cabe miliknya yang terkena material vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021).
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia setempat mencatat sekitar 200 hektare lahan pertanian di kawasan tersebut rusak dan dipastikan gagal panen akibat letusan Gunung Semeru.
sumber : Antara
Advertisement