Tren Pandemi Landai, Semua Pihak Diminta Tetap Waspada
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir | Foto: PP Muhammadiyah
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, mendorong segenap pihak untuk senantiasa waspada secara seksama terhadap pandemi Covid-19 dan mengikuti protokol kesehatan. Baik elit bangsa maupun masyarakat umum.
Ia mengingatkan, Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Meskipun angka indikator penanganan wabah terus menunjukkan perbaikan, semua pihak tetap harus waspada dan tidak boleh abai. Apalagi, dengan munculnya varian baru Covid-19 Omicron.
"Daya waspada harus lebih digalakkan lagi. Meskipun trennya landai, tapi dengan muncul varian baru tentu kita harus tetap seksama dan waspada, tidak boleh abai dan lalai," kata Haedar, Rabu (08/12).
Selain regulasi pemerintah, kerja sama seluruh lapisan patuh dan taat prokes dibutuhkan. Jika belum bisa menjadi garda depan menghalau laju pandemi, setidaknya tiap-tiap individu harus disiplin protokol kesehatan agar mempercepat menyudahi wabah ini.
Sumbangan dan sikap untuk menjaga protokol kesehatan yang tetap ketat ternyata telah berkontribusi menurunkan pandemi. Karenanya, ketika Nataru tiba dengan mengikuti kebijakan pemerintah, semua sesungguhnya juga telah berkontribusi.
Untuk menjaga landai pandemi, bahkan pada ujung terakhir berharap pandemi ini dapat berakhir. Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini menuturkan, akhir pandemi juga tergantung sikap, pikiran, dan tindakan warga.
Maka itu, pilihan yang paling bijak pada masa pandemi, terutama jelang liburan panjang yakni mengurangi mobilitas sosial, jauhi kerumunan, dan tetap disiplin prokes. Dua tahun menjalani pandemi, jangan sampai penghujung 2021 semua lengah dan abai.
"Jangan pernah kita lelah, jangan pernah, apalagi menyerah terhadap pandemi ini Semua berpulang kepada kita semua, menyatukan langkah agar hadapi Nataru tetap seksama, rasional dan bangun kebersamaan agar bisa ke luar dari pandemi ini," ujarnya.
Haedar turut mengajak semua pihak menjadikan Nataru sebagai momentum ikhtiar selalu dekat kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Membangun relasi kemanusiaan yang menebar sikap peduli, empati, sekaligus kebersamaan antar kemanusiaan.
Memasuki 2022, ia mengajak semua pihak menyusun target dan capaian masa depan dengan wawasan baru dilandasi semangat persatuan. Memasuki 2022 dan mengakhiri 2021, mari semua warga bangsa dan elit negeri untuk bermuhasabah.
Kemudian, mengintrospeksi sekaligus menatap dan melangkah ke depan dengan langkah-langkah baru yang lebih baik. Dengan pikiran dan orientasi tindakan yang lebih positif konstruktif, untuk membawa kehidupan menjadi lebih baik dan lebih maju. "Lebih membawa kepada kehidupan yang bermakna," kata Haedar.